Purwokertokita.com – Para pegiat pariwisata Banyumas menilai sejumlah agenda wisata yang disusun oleh Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas butuh pembaruan. Sejumlah event ini dinilai masih menggunakan konsep tahun sebelumnya dan membosankan.
Pegiat Paguyuban Masyarakat Pariwisata Serayu (PMPS), Imam Basroil mengatakan, bentuk event pada agenda peringatan Hari Jadi Banyumas, seperti Banyumas Extravaganza, Festival Kentongan dan Garebeg Sura Baturraden masih berkutat pada konsep karnaval jalanan.
“Mulai ada kejenuhan dari masyarakat. Penonton juga hanya menyaksikan atraksi sepintas saja. Ini butuh penyegaran,” ujar Imam saat menghadiri rapat koordinasi penyusunan Kalender Wisata 2019, di ruang rapat Dinporabudpar Banyumas, Rabu (31/10).
Menurut Imam yang juga menjadi Ketua Panitia Festival Serayu 2018 ini, agar pengunjung tidak bosan, pengemasan harus dibuat berbeda dengan tahun sebelumnya.
Di sisi lain, menurut Imam, Pemkab Banyumas perlu memasukkan anggaran promosi agenda wisata yang sudah disusun. Sebab, selama ini, panitia hanya mengandalkan publikasi konvensional.
“Publikasi lewat media sosial dan media massa saat ini pengaruhnya cukup penting. Komunitasnya perlu dirangkul. Tapi, alokasikan anggaran khusus untuk publikasi,” katanya.
Kebosanan pada agenda wisata yang tidak berubah juga dirasakan oleh komunitas-komunitas yang selama ini bekerjasama dalam mendukung agenda wisata. Ketua Komunitas Fotografer Banyumas, Subarkah Budi Wibowo mengatakan, tidak hanya pengunjung event, fotografer juga merasa bosan dengan kemasan event yang monoton. Tapi hal itu tidak berlaku untuk pehobi foto pemula.
“Kecuali kalau ada lomba foto. Mereka pasti datang karena tertarik hadiahnya. Berbeda dengan pemula, seperti pelajar SMA. Mereka pasti memotret karena temannya ikut menjadi peserta event wisata,” ujarnya.
Koordinator Baturraden Jazz Festival (Baturrajazz), Prayitno mengatakan, draft kalender wisata seharusnya disusun secara sistematis. Dia menyebutkan, harus ada data kunjungan sebelumnya, kemudian melakukan analisa baru (agenda) dan dipaparkan lagi.
“Harus dibahas dengan stakeholder wisata lainnya, tentukan juga kegiatan induk, utama dan pendukungnya,” kata Prayit.
Menanggapi banyaknya masukan dari para pegiat wisata dan komunitas, Kepala Dinporabudpar Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan, masukan-masukan tersebut akan dibahas oleh pihaknya dalam tim khusus dan hasilnya akan segera dipaparkan lagi.
“Masukannya kami bahas dulu dalam tim kecil,” ujarnya. (NS/YS)