Banyumas Butuh Daya Tarik Baru Selain Baturraden

Peristiwa, Wisata319 Dilihat
Perahu hias melintas di Sungai Serayu pada Festival Serayu Banyumas, Minggu (12/8) (ns/purwokertokita)

Purwokertokita.com – Pegiat pariwisata Banyumas mengkritisi penyusunan agenda wisata Banyumas yang dianggap belum memiliki terobosan baru. Selain kurang memerhatikan target pengunjung, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga tidak ada peningkatan yang signifikan.

Penggagas event Baturraden Jazz Festival, Prayitno mengatakan, target pengunjung yang seharusnya menjadi acuan saat menyusun agenda wisata selama ini tidak terukur.

“Selama ini tidak terukur. Apakah targetnya wisatawan lokal, atau dari luar daerah bahkan luar negeri,” katanya saat mengikuti rapat koordinasi penyusunan kalender wisata di Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Kamis (29/11).

Prayit menambahkan, target PAD setiap tahun pun selalu terlampaui dari Lokawisata Baturraden yang menjadi penyumbang kunjungan wisatawan terbesar di Banyumas.

“Kalau cuma mengandalkan Lokawisata Baturraden, target kunjungan sudah pasti terlewati,” tambahnya.

Menurut Prayit, jika hanya mengandalkan perkembangan wisata yang cukup pesat di wilayah Baturraden, dikhawatirkan akan memunculkan titik jenuh. Hal ini harus diantisipasi dengan memunculkan daya tarik baru dan agenda-agenda wisata baru di wilayah lain.

“Harus dipikirkan agenda dan daya tarik lain untuk mendongkrak kunjungan wisatawan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Banyumas, Saptono Supriyanto mengatakan, target kunjungan wisatawan tahun 2019 memang belum ditetapkan. Sedangkan tahun 2018, target PAD yang ditetapkan mencapai Rp 9,5 miliar.

“Kalau itu memang bisa terpenuhi dari Baturraden. Untuk menambah lainnya memang dibutuhkan daya tarik baru,” katanya.

Saptono menyampaikan, agenda wisata yang disusun oleh Dinporabudpar Banyumas tak memiliki banyak perubahan. Event andalan di antaranya Banyumas Extravaganza, Festival Serayu, Festival Baturraden, Festival Rewandha Bojana dan Festival Kentongan. (NS/YS)

Tinggalkan Balasan