Husein Meminta Tiket Non Tunai Lokawisata Baturraden Tidak Menyulitkan Pengunjung

Peristiwa, Wisata249 Dilihat
Bupati Banyumas, Achmad Husein mencoba layanan tiket non tunai di pintu masuk Lokawisata Baturraden, Minggu (4/11). (NS/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Bupati Banyumas, Achmad Husein meluncurkan sistem pembayaran non tunai sekaligus Baturraden Cashless Society di Lokawisata Baturraden, Minggu (4/11). Pada kesempatan ini, Husein meminta sistem pembayaran non tunai jangan sampai justru menyulitkan pengunjung.

Husein juga meminta, para pengguna kartu non tunai dari bank lain dapat mengakses pembelian tiket tersebut. Menurut Husein, sistem cashless ini jangan sampai mengurangi minat pengunjung, tetapi justu memudahkan mereka.

“Tak lebih dari 5 menit selesai. Jangan sampai, setelah diluncurkan, sekarang masuknya justru dipersulit,” ujar Husein.

Husein mengatakan, pembayaran non tunai tiket masuk Lokawisata Baturraden yang bekerjasama dengan Bank Indonesia Purwokerto dan pihak vendor BRI Purwokerto ini menggunakan kartu “Brizzi”. Kartu tersebut dapat dibeli dengan harga Rp 20 ribu.

Selain meminta kemudahan dalam layanan pembayaran non tunai, Husein juga meminta agar ada diskon untuk tahap awal sebagai promo. Dia berharap kartu dari bank lain juga bisa digunakan.

“Sebulan misalnya pembuatan kartu didiskon menjadi Rp 10 ribu saja. Kalau tarif Lokawisata Baturraden kan tidak mungkin diturunkan. Karena itu ada Perdanya,” katanya.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan, penggunaan tiket elektronik ini akan disosialisasikan secara bertahap. Pasalnya, pengunjung masih membutuhkan proses adaptasi.

“Yang datang ke sini mungkin ada yang belum mengenal teknologi kartu non tunai. Jadi perlu ada sosialisasi dan adaptasi,” kata Asis.

Menurut Asis, terobosan teknologi seperti ini dibutuhkan karena mengurangi antrian pengunjung, mempermudah dan mengurangi kebocoran pendapatan.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto, Agus Chusaini menyampaikan, pembayaran non tunai ini menjadi suatu keniscayaan yang harus dilakukan. Transaksi ini punya preferensi yang cukup tinggi.

Agus mengatakan, saat ini pengguna alat pembayaran non tunai meningkat dengan jumlah rata-rata sebanyak 16,2 juta transaksi dengan nominal Rp 17,5 trilyun per hari. Jumlah kartu non tunai yang beredar di masyarakat sejumlah 176 juta kartu.

“Manfaatnya, lebih praktis, keamanan lebih terjaga serta bisa mencegah tindak kejahatan karena sifatnya lebih transparan, efisien dan efektif,” ujarnya.

Agus menambahkan, gerakan non tunai ini dicanangkan oleh Bank Indonesia sejak 2014. Pihaknya mendorong Pemkab Banyumas untuk melakukan elektrifikasi pembayaran. Implementasinya telah mencapai target 75 persen. (NS/YS)

Tinggalkan Balasan