PURWOKERTOKITA.COM, PURBALINGGA – Mahendra Farizal (31), menyatakan mendaftar sebagai bakal calon Wakil Bupati Purbalingga melalui Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP). Siapa Mahendra Farizal dan apa yang membuat Chief Executive Officer (CEO) LCV Juice, perusahaan penghasil cairan rokok elektrik asal Purbalingga, terjun ke dunia politik?
Bro Hendra, sapaan akrabnya, dikenal sebagai miliarder muda dari Purbalingga. Selama ini, ia aktif menjalankan kegiatan bisnis sekaligus aktivitas sosial.
“Saya ingin memajukan tanah kelahiran saya, Purbalingga, yang punya banyak sekali potensi yang belum digarap secara maksimal, saya hadir sebagai wadah anak muda untuk turut serta mengembangkan potensi yang ada di Kota Perwira,” kata dia pada konferensi pers di sebuah kafe, Kamis (6/6/2024).
Satu di antara kontribusi Hendra bagi Purbalingga ialah dukungan terhadap klub sepakbola Persibangga. Melalui LCV, Hendra menjadi sponsor utama Persibangga, tim kebanggaan Laskar Jenderal Sudirman.
Selain itu, ia juga kerap menjadi sponsor olahraga esports dan cabang-cabang lain di Purbalingga. Ia menyatakan senang mendukung setiap kreativitas pemuda di Purbalingga.
“Saya selalu mendukung anak muda yang berprestasi mengharumkan nama Purbalingga, seperti Mas Rifki Maulana, putra terbaik Purbalingga yang lolos dalam ajang World Cup Tester Championship di Chicago Amerika,” ujar alumni SMAN 2 Purbalingga itu.
Di bidang keagamaan, filantropi muda ini juga rutin berdonasi untuk pondok pesantren dan panti asuhan di Purbalingga. Selain itu, Hendra juga banyak membantu pembangunan TPQ dan masjid di wilayah Purbalingga-Banyumas.
Sebelum sukses mendirikan pabrik cairan rokok elektrik LCV Juice, tak banyak yang mengenal nama Hendra. Ia lahir dari keluarga sederhana yang tinggal di sebuah gang sempit di Kelurahan Bancar, Kecamatan Purbalingga.
Sang ibunda adalah penjual jajanan pasar dan almarhum ayahnya pengojek di terminal bus Purbalingga. Sejak belia, Bro Hendra biasa membantu orangtuanya mengantar dagangan ke pasar-pasar tradisional di sekitar kota.
Rutinitas tersebut ia lakukan sebelum berangkat sekolah.
Usai lulus dari bangku SMA pada 2010, Bro Hendra memutuskan untuk langsung bekerja sebagai buruh pabrik rambut palsu. Dua tahun berselang, Bro Hendra pun merantau ke Yogyakarta untuk mencari penghidupan yang lebih baik.
Selama di Kota Pelajar itu, semua pekerjaan kasar pernah ia jalani, mulai dari menjadi petugas kebersihan hingga pramusaji kafe. Semuanya ia lakoni dengan tulus ikhlas demi membantu ekonomi keluarga.
“Selama di Jogja, saya hidup menumpang di kos sahabat-sahabat SMA yang kuliah di sana,” ujar penggemar motor gede itu.
Bersama istrinya, Intan Purnama, Bro Hendra merintis sebuah produk cairan atau liquid rokok elektrik bernama LCV pada tahun 2017. Jenama LCV merupakan akronim dari Low Cost Vape yang mana ia sasarkan untuk segmen pengguna rokok elektrik kelas menengah ke bawah.
Bisnis inilah yang menjadi titik balik dan mengantar Hendra menuju puncak kesuksesan. Namun, menjadi miliarder muda tak lantas membuat Hendra besar kepala. Sampai hari ini Hendra masih memilih tinggal di rumah masa kecilnya di gang sempit padat penduduk di Kelurahan Bancar, Purbalingga.