Begini Meriahnya Apresiasi Seni Barlingmascakeb di Purwokerto

Wisata313 Dilihat
Pelajar Banyumas menghibur pengunjung dengan mementaskan tari kreasi Kuda Lumping pada Event Bersama Forum Barlingmascakeb, di Alun-alun Purwokerto Sabtu (2/3). (ns/purwokertokita)

Purwokertokita.com – Ratusan warga Purwokerto memadati deretan kursi di salah sudut Alun-alun Purwokerto, Sabtu (2/3) malam. Mereka menyaksikan lima kelompok kesenian dari lima kabupaten tampil di panggung Apresiasi Seni Event Bersama Forum Barlingmascakeb secara bergantian.

Kehadiran para seniman ini membuat jantung Kota Purwokerto tampak berbeda. Pengunjung terhipnotis dengan aksi mereka.

Penampilan pertama, seniman dari Purbalingga membawakan Tari Renggawis yang berpadu dengan rampak kendang. Tari ini memiliki filosofi memadukan kekompakan, kesatuan dan kebersamaan. Tari ini menggambarkan segala sesuatu yang dilakukan secara bersama-sama dan kompak maka akan teruwujud suatu kekuatan untuk mencapai satu tujuan.

Meski hujan deras tetap turun, penonton tak beranjak ketika seniman dari Banjarnegara menampilkan tari Mayo Plesir Maring Banjarnegara. Mereka juga menunjukkan adegan mempromosikan minuman khas Dawet Ayu. Sambutan lebih meriah lagi diberikan kepada tim seni dari Kebumen yang menampilkan tari Bashiro. Setelah itu, seniman Cilacap membawakan Tari Laskar Nusakambangan (Cilacap), Tari Bashiro (Kebumen) dan terakhir tuan rumah Banyumas menampilkan kesenian legendaris, Lengger Lanang.

Penampil dari Purbalingga membawakan Tari Renggawis pada Event Bersama Forum Barlingmascakeb, di Alun-alun Purwokerto Sabtu (2/3). (ns/purwokertokita)

Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, sebagian besar filosofi koreografi tari ini terinspirasi dari karakter masyarakat Banyumas yang lincah dan terbuka. Hal ini patut menjadi kebanggaan tersendiri.

“Masyarakat harus bangga dengan budaya Banyumasan. Bahasa Banyumas (memiliki karakter) antara tulis dan ucapan yang sama. Dan lima kabupaten yang pentas saat ini memiliki ciri khas yang hampir sama,” katanya, saat membuka pagelaran.

Gelaran ini memunculkan utusan dari Kabupaten Purbalingga sebagai penampil terbaik. Mereka berhak menerima tropi dan uang pembinaan Rp 5 juta serta tampil pada event bersama se-Jateng yang akan digelar di pelataran Candi Prambanan bulan September 2019 mendatang.

Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Yanuar Abidin mengatakan, Pemkab Purbalingga bertekad terus mengembangkan event dan atrasi seni untuk mendukung pariwisata.

“Kami menyadari, event wisata memberikan dampak positif terhadap kunjungan dan promosi wisata di suatu daerah, oleh karenanya Pemkab Purbalingga mulai tahun 2019 ini terus mendorong penyelenggaraan event untuk mendongkrak kunjungan wisatawan,” kata Yanuar. (NS)

Tinggalkan Balasan