Purwokertokita.com – Band asal Purwokerto, Adie Unyiel and The Bawor unjuk gigi pada hari kedua ajang Java Jazz Festival 2019, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3) malam. Band beraliran jazz fusion ini tampil sepanggung dengan musisi jazz beken di Indonesia seperti Christabel Annota, Rasvan Aoki, J-Newbie’s, The Melodrama, Arini Kumara and Friends, serta Adie Unyiel and the Bawor di panggung Demajor.
“Alhamdulillah, kami mendapat kepercayaan oleh penyelenggara dapat kesempatan main di event akbar dan bergengsi seperti Java Jazz. Terima kasih juga untuk Yoki dan Bangkit dari Demajors Purwokerto yang mau menjadi kru,” ujar Rizki Yuliarto Rajasa alias Kiki, pembetot bas grup Adie Unyiel and The Bawor, usai tampil.
Trio yang dipunggawai Kiki, Adie Unyiel (gitar) dan Ade B Herdiansyah (drum) ini membawakan sejumlah lagu dari album perdana mereka seperti “Dancing Blues”, “Ramai”, “Penggembala”, “Pesta”, “Pulang” dan “Terbangun”. Mereka juga menyertakan single terbarunya yang bertajuk “Tanpa Batas”.
Menurut Kiki, penampilan band yang kini bernaung di label Demajors merupakan kejutan kedua setelah mereka tampil pada ajang Ngayogjazz 3 tahun silam. Java Jazz Festival selama ini menjadi barometer perkembangan musik jazz di tanah air dijadikan ruang untuk mengenalkan aliran musik yang diusung selama 4 tahun berkarya.
Adapun gelaran Java Jazz 2019 dihadiri oleh 65 grup dari dalam negeri serta 35 grup dari luar negeri pada 11 panggung termasuk Stage Bus. Sejumlah nama mentereng seperti Tohpati, Andien, Kahitna, Rizky Febian, Addie MS & Twilite Orchestra, Ahmad Abdul, The Groove, H.E.R, Afgan, Dewa Budjana feat Soimah, Cyrus Chestnut Trio, GoGo Penguin, James Vickery, JMSN, Lucky Chops, Moonchild, Nathan East Band of Brothers, Sinéad Harnett, The Suffers, Allen Hinds & L.A. Super Soul, Andien, Elfa Zulham & The Beatz Messengers, Endah N Rhesa Extended, dan Indra Aziz For Good. Masih ada Jeff Bernat, Jeslla, Mac Ayres, Parkdrive, Saxx in the City, Teddy Adhitya, The Soulful, Tommy Pratomo dan Warner Music Project feat.
Menurut Kiki, bersanding dengan nama-nama besar musisi jazz tentu membuat bulu kuduk merinding. Pasalnya, selama ini pentolan Adie Unyiel and The Bawor hanya bisa menyaksikan dari bawah panggung.
“Ini menjadi kesempatan langka pembuka sekaligus penyemangat band untuk menggarap lagu dan tampil di beberapa gigs di luar maupun dalam kota. Harapannya, musisi Purwokerto lain turut bersemangat mengibarkan musik indie Purwokerto,” katanya. (NS)
