Purwokertokita.com – Baturraden Jazz Festival (Baturrajazz) untuk tahun 2018 tidak lagi digelar bersamaan dengan Festival Baturraden. Pagelaran Jazz dengan balutan hawa dingin Baturraden ini, bakal digelar pada tanggal 14 Juli.
Penggagas Baturrajazz, Prayitno mengatakan, setelah tiga tahun bersama, panitia memutuskan untuk menggarap event tersebut di luar agenda budaya di bulan Sura. Konser musik di kawasan wisata ini bakal digelar masih dalam suasana libur Lebaran.
“Faktor cuaca menjadi pertimbangan utama untuk mengubah waktu perhelatan ini. Pasalnya, curah hujan selama tiga kali penyelenggaraan cukup tinggi,” ujarnya, dalam rapat koordinasi penyusunan Kalender Event Wisata Budaya Banyumas 2018, di ruang rapat Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Senin (15/1).
Menurut Prayit, faktor cuaca berpengaruh terhadap kondisi dan jumlah penonton yang hadir. Konsep awal Baturrajazz, sambung dia, yakni mempromosikan destinasi wisata yang menjadi penyangga Baturraden. Artinya, lokasi penyelenggaraan pun tidak melulu digelar di Bukit Bintang.
“Sebagai pengganti rangkaian event Festival Baturraden, kami mengusulkan pentas 1000 lengger dengan label Baturraden Menari atau Baturradance,” kata Prayit.
Sementara itu, Kepala Dinporabudpar Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan, selain agenda tersebut, tahun ini Banyumas menjadi tuan rumah kegiatan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah untuk mempromosikan tagline wisata “Jateng Wow”.
“Kegiatan ini rencancanya digelar Februari hingga Maret,” ujar Asis.
Asis menambahkan, Banyumas ditempati untuk kegiatan familiarization trip yang rencananya mengundang sejumlah pelaku wisata dan pegiat media sosial maupun blogger dari daerah lain.
“Kegiatan ini mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata RI lewat relawan Generasi Pesona Indonesia,” katanya. (YS/NS)
