Bandara Purbalingga Beroperasi April 2020

Peristiwa387 Dilihat
Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi saat mengunjungi lokasi Bandara Jenderal Besar Soedirman, didampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Plt. Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi. (Dok. Humas Purbalingga)

Purwokertokita.com – Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi menyatakan, Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga siap beropersi pada April 2020 mendatang. Pernyataan ini disampaikan Budi Karya saat mengunjungi lokasi bandara di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Selasa (12/3).

Budi Karya menyebutkan, proses lelang yang akan dilaksanakan April 2019 akan segera ditindaklanjuti dengan pembangunan bandara yang ditargetkan selesai dan siap beroperasi satu tahun kemudian. Menurutnya, percepatan harus segera dilakukan agar manfaat bisa cepat dirasakan warga sekitar Purbalingga.

“Mudah-mudahan April 2020 bisa beroperasi agar manfaatnya bisa cepat dirasakan masyarakat,” katanya, melalui keterangan tertulis yang diterima Purwokertokita.com.

Pada kunjungannya ini, Budi Karya disambut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Plt. Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi. Budi Karya menyampaikan, keberadaan bandara akan memotong waktu perjalanan menuju kota besar. Perjalanan darat yang membutuhkan waktu berjam-jam akan terpangkas jika Bandara Jenderal Besar Soedirman sudah beroperasi.

“Ini rencananya runway 1600 m. Kalau sudah selesai, waktu ke Semarang yang menggunakan mobil bisa lima jam, kan bisa hanya dua jam, bahkan kurang. Begitu pula akses ke kota lain,” tambahnya.

Budi Karya juga optimis kalau bandara di Purbalingga ini tidak akan sepi. Menurutnya, Bandara Jendral Besar Soedirman merupakan bandara yang jauh dari Bandara yang lain di daerah sekitarnya. Dia meyakini rute penerbangan dari dan menuju bandara tersebut akan banyak diminati. Apa lagi banyak perusahaan asing yang berbasis di Purbalingga dan sekitarnya yang tentu saja memerlukan akses penerbangan.

“Kami yakin akan ramai. Karena kan Bandara ini letaknya juga jauh dengan bandara yang lainnya. Dan juga perusahaan asing di sini pasti membutuhkan akses penerbangan,“ pungkasnya. (YS)

Tinggalkan Balasan