Purwokertokita.com – 16 event wisata budaya bakal jadi andalan Kabupaten Banyumas pada tahun 2019 untuk menggenjot kunjungan wisatawan. Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas telah memasukkan 16 event ini dalam Kalender Wisata Banyumas 2019 yang dipaparkan Kamis (17/1), di Aula Dinporabudpar Banyumas.
Kepala Dinporabudpar Banyumas, Asis Kusumandani mengatakan, Rengos Saka Guru Si Panji, Kirab Pusaka dan Event Bersama Barlingmascakeb yang berisi pementasan seni dari 6 kabupaten akan menjadi rangkaian event pembuka yang bertepatan dengan rangkaian peringatan Hari Jadi Banyumas ke 448.
Kemudian pada bulan April, Asis menjelaskan, event dilanjutkan dengan Festival Bulan Purnama atau Kungkum Kali Cawang di Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh. Kemudian paska lebaran, sejumlah event digelar secara berurutan di antaranya Festival Serayu, Banyumas Extravaganza serta Biketourrundance.
Menurut Asis, agenda yang telah disusun tersebut masih perlu dimatangkan sekali lagi sebelum ditetapkan dan diedarkan kepada stakeholder pariwisata.
“Khusus untuk Festival Kentongan akan digelar dua babak, yaitu penyisihan di Alun-alun Purwokerto dan Grand Final di Gelanggang Olah Raga (GOR) Satria pada 24 Agustus,” katanya.
Selain Festival Kentongan, juga akan ada Festival Bedug Sokaraja yang digelar bertepatan dengan perayaan Idul Adha pada 11 Agustus 2019.
“Di semester kedua ada Pemilihan Duta Wisata Banyumas, Festival Takir dan Festival Baturraden pada bulan September, Festival Rewandha Bojana, serta Festival Perawan Kondang pada 24 Oktober,” tambahnya.
Sementara, event wisata religi dan budaya Jamasan Jimat Kalisalak serta Kalibening akan digelar pada 11 November. Event tutup tahun menjadi penutup seluruh Kalender Event 2019.
Asis menyebutkan, meski anggaran penyelenggaraan event wisata budaya terbatas, yaitu Rp 500 juta, pihaknya berharap Kalender Event ini mampu mendatangkan wisatawan dalam jumlah banyak.
Pihaknya berencana melibatkan kalangan swasta maupun BUMD dalam hal pendanaan. Hal ini dapat difasilitasi oleh Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Satria Banyumas.
Ketua Paguyuban Masyarakat Pariwisata Baturraden (PMPB), Supriyono mengatakan, event yang sudah disusun tidak akan mampu mendatangkan wisatawan apabila promosinya lemah. Semestinya, Dinporabudpar Banyumas harus lebih berani melakukan publikasi.
“Persiapan kegiatan juga jangan mepet. Paling tidak, dua bulan sebelum acara kepanitiaan sudah berjalan. Selain itu, libatkan pula unsur masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Forum CSR Banyumas, Dimas Gustaman mengatakan, event wisata budaya Banyumas sejatinya akan mendapatkan dukungan dari kalangan pengusaha maupun BUMD. Akan tetapi perlu ada paparan yang lebih jelas terkait program yang sudah disusun.
Dimas menyebutkan, untuk paparan membutuhkan database kegiatan, berapa jumlah pengunjung dan dokumentasinya. Keunggulannya juga perlu dijelaskan, pemberdayaan masyarakat atau misi pelestarian kebudayaan.
“Pada prinsipnya, kami bisa memfasilitasi untuk bertemu dengan pihak ketiga yang ingin memberi dukungan pendanaan,” katanya. (NS/YS)