Ngaji Jumat : Solusi Agar Rejeki Lancar

Rehat184 Dilihat

 

Gus Anam (kanan) saat menerima Habib Zayd ibn Yahya dari Hadaramaut, Yaman, pada sebuah acara di kediamannya, kompleks Ponpes Attaujieh Al Islamy 2, Leler, Randegan, Banyumas, Januari lalu. (Djito El Fateh/Purwokertokita.com
Gus Anam (kanan) saat menerima Habib Zayd ibn Yahya (dua dari kanan) dari Hadaramaut, Yaman, pada sebuah acara di kediamannya,  Ponpes Attaujieh Al Islamy 2, Leler, Randegan, Banyumas, Januari.
(Djito El Fateh/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Bagi umat Muslim, hari Jumat diyakini sebagai ‘sayyidul ayyam’ atau hari yang mulia. Tidak terkecuali, Jumat (19/2) ini. Terutama ketika saya mendapat kesempatan ngaji dengan KH Zuhrul Anam Hisyam, pengasuh Pondok Pesantren Attaujieh Al Islamy 2, Leler, Randegan, Banyumas. Temanya sangat menarik; ‘Solusi Agar Rejeki Lancar’.

“Ada amalan yang sudah begitu populer di masyarakat Muslim, bagaimana agar rejeki lancar. Di antaranya, membaca Surat Al Waqiah. Itu jelas dasar haditsnya,” kata Gus Anam, sapaan karib KH Zuhrul Anam Hisyam.

Dalam sebuah hadits, kata Gus Anam, Nabi Muhammad SAW berkata, suatu malam Nabi mendapat kiriman Surat (Al Quran) yang sangat disukai, melebihi bumi langit seisinya. Barang siapa membaca surat tersebut, maka akan terhindar dari kemiskinan. Surat yang dimaksud adalah Q.S. Al Waqiah.

“Dibaca setiap hari, setiap malam lebih baik. Setidaknya, bisa setiap Jumat. Siapa tau, pas waktu mustajab di hari yang mulia (sayyidul ayyam), doanya lebih cepat terkabul” kata Gus Anam menyarankan.

Gus Anam menambahkan, Q.S. Al Kahfi juga bisa diamalkan setiap Jumat. Hadits, kata Gus Anam, banyak dan beberapa jelas menyebutkan keutamaan Q.S. Al Kahfi. Di antaranya, barang siapa membawa Q.S. Al Kahfi diantara dua Jumat maka dia akan mendapatkan nur (cahaya). Atau dari ujung kaki hingga kepala dipenuhi cahaya.

“Imam Al Ghazali juga mengatakan siapa yang membaca QS Al Kahfi akan dijauhkan dari mara bahaya,” kutip Gus Anam lagi.

Adapun cahaya yang dimaksud, lanjut Gus Anam bisa berarti cahaya yang menerangi jalan kehidupan, kemudahan, kelempangan laku. Mereka yang hidupnya dipenuhi cahaya dan kemudahan, salah satunya akan dimudahkan dan ditunjukkan jalan menuju peluang-peluang rejeki.

Gus Anam juga menggarisbawahi, agar amalan itu dilakukan dengan ikhlas dan istikamah, rutin. Tidak lupa, tetap berusaha maksimal. Anda yang belum jelas, bisa langsung datang ke kediaman Gus Anam, di Leler, Randegan Banyumas. Atau bisa juga hadir di pengajian rutin Ahad Pon di kompleks Pondok Pesantren Attaujieh Al Islamy 2.

Tinggalkan Balasan