Innalillahi, Korban Meninggal DB Banyumas Bertambah

Lingkungan, Peristiwa192 Dilihat
Pengasapan atau Fogging DB dinilai hanya efektif untuk membunuh nyamuk dewasa di tempat terjangkau. PSN dinilai lebih efektif memutus rantai nyamuk ades aegypti. (Ridlo S Balasie/purwokertokita.com)
Pengasapan atau Fogging DB dinilai hanya efektif untuk membunuh nyamuk dewasa di tempat terjangkau. PSN dinilai lebih efektif memutus rantai nyamuk aedes aegypti. (Ridlo S Balasie/purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Korban meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Banyumas bertambah menjadi delapan orang.

Ini setelah diketahui seorang pasien asal Karanglewas yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Margono Soekardjo meninggal Jumat ini, (19/2).

Bupati Banyumas, Achmad Husein menegaskan pentingnya kecepatan dalam perawatan penderita demam berdarah (DB).

“Kalau demam yang penting dirawat dulu. Jika ternyata bukan DB itu persoalan lain,” tegasnya.

Dia meminta masyarakat yang anggota keluarganya terkena demam segera membawa ke rumah sakit dan tidak perlu risau dengan biayanya. Sebab, Pemerintah Kabupaten Banyumas menanggung seluruh biaya pasien demam berdarah.

“Itu dari tanggal 15 Januari hingga nanti hari Minggu itu kan sosialisasi mulai kemarin hingga hari Minggu, KLB demam berdarah (DB) itu bisa diklaim di kelas tiga,” ujarnya.

Dia mengungkap, perawatan DB gratis bisa dilakukan di rumah sakit pemerintah maupun swasta. Namun, setelah lepas KLB, perawatan gratis hanya bisa dilakukan di RS pemerintah.

“Namun setelah hari Minggu, kita sosialisasi sudah, (perawatan) harus dilakukan di Rumah Sakit Pemerintah Daerah,” jelasnya.

Husein mengungkap, Pemda Banyumas mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk menangani wabah DB. Anggaran ini digunakan untuk perawatan pasien DB, fogging (pengasapan), pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan kegiatan lainnya.

“Setelah dihitung ulang, (biaya) ternyata tidak sampai segitu (Rp 4 miliar), hanya Rp 2 miliar saja,” ujarnya.

Bupati Banyumas, Achmad Husein menambahkan Kejadian Luar Biasa (KLB) DB Banyumas harus diterjemahkan dengan upaya seluruh komponen di Banyumas untuk mencegah, mengobati, hingga menghindari penularan DB.

“Tidak hanya di perkotaan saja, DB juga ada di daerah pelosok seperti Kecamatan Gumelar dan Lumbir,” jelasnya.

Diketahui, sejak Januari hingga Februari korban meninggal akibat DB di Banyumas mencapai delapan orang. Sedangkan yang tengah dirawat di RS pemerintah maupun swasta hampir 100 orang.

Tinggalkan Balasan