
(Djito el Fateh/Purwokertokita.com)
Purwokertokita.com – Semua yang ada di dunia, antara bumi dan langit seisinya itu mutlak ciptaan Allah SWT. Tetapi, ada tempat terpilih yang mendapat kebaikan, kemuliaan dari Allah. Artinya, suatu tempat disebut lebih mulia dari yang lainnya.
“Contohnya, Makkah-Madinah lebih mulia tempatnya daripada daerah atau negara lain menurut Allah. Atau, baitulloh (rumah Allah) lebih mulia dari pada tempat-tempat yang lain. Berada di tempat ilmu (pengajian) itu lebih baik daripada yang lain dan masih banyak lagi,” kata KH Zuhrul Anam Hisyam.
Itulah, kata Gus Anam yang disebut syaroful makan atau tempat yang mulia. Selain itu, masih ada dua lagi yang diberi kemuliaan oleh Allah selain tempat. Yakni, waktu yang mulia atau syarofuz zaman dan syaroful a’yan atau orang yang mulia.
“Waktu juga semuanya ciptaan Allah, tapi ada waktu-waktu tertentu yang diberi kemuliaan oleh Allah. Misalnya, berdoa atau shalat tahajud itu di 1/3 malam yang terakhir doanya mustajab. Atau Jumat itu sayyidul ayyam,” katanya lagi.
Termasuk juga pada manusia. Tidak semua yang hidup di dunia ini mendapat kemuliaan. “Baik dunia atau akhirat ada orang-orang yang terpilih dan dimuliakan Allah. Muhammad misalnya menjadi orang paling mulia. Ulama, kiai yang ‘alim juga lebih mulia dari yang lain,” kata Pengasuh Ponpes At Taujieh Al Islami 2 tersebut.
“Dan dalam setiap yang dimuliakan Allah itu pasti ada berkah atau kebaikan. Maka, ada nasihat supaya kita berada di tempat yang mulia, waktu yang mulia dan bersama orang yang mulia. Niscaya, jika sudah ketiganya, maka berkah atau kebaikan itu mengelilingi kita. Atau, kita termasuk orang yang dianugerahi keberkahan oleh Allah,” ujar Gus Anam lagi.