Ngaji Jumat; Begini Seharusnya Pendidikan Karakter

Rehat631 Dilihat
KH Zuhrul Anam Hisyam atau Gus Anam merangkul salah satu santri, ketika acara buka bersama yang dlanjutkan pamit mudik, belum lama ini di Aula Ponpes At Taujieh Al Islamy 2, Leler, Randegan, Banyumas. (Mufid Majnun untuk Purwokertokita.com)
KH Zuhrul Anam Hisyam atau Gus Anam merangkul salah satu santri, ketika acara buka bersama yang dlanjutkan pamit mudik, belum lama ini di Aula Ponpes At Taujieh Al Islamy 2, Leler, Randegan, Banyumas.
(Mufid Majnun untuk Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Jauh sebelum didengungkan dan menjadi jargon Nasional, ‘pendidikan karakter’ sudah menjadi ruh tarbiyah di pondok pesantren. Peserta didik -yang lazim disebut santri- tidak hanya didorong berilmu pengetahuan, tapi juga memiliki akhlak al karimah (perilaku baik). Maka, tidak mengherankan, ketika sekolah yang sekaligus menerapkan boarding school (pesantren) dewasa ini lebih dipilih masyarakat.

“Santri itu harus memiliki dua hal; ilmu dan hal. Berpengetahuan dan berakhlak baik. Salah satu yang menjadi titik tekan di pesantren adalah takdzim kepada guru,” kata KH Zuhrul Anam disela-sela buka bersama santri dan wali santri di aula Ponpes At Taujieh Al Islamy 2, Leler, Randegan, Banyumas.

Hal (bahasa Arab yang berarti tingkah laku, etika) dalam hal ini harus mendapat dukungan terutama dari orang tua. Salah satu persoalan sepele adalah waktu pulang. Gus Anam mencontohkan, ketika sudah diumumkan baru boleh pulang setelah maghrib ya ditaati. Orang tua jangan jadi provokator malah mendukung anak pulang lebih gasik.

“Orang tua harus mendukung, memberi contoh akhlak yang baik pada anaknya. Takdzim kepada guru itu akan membuahkan ridlo, sehingga kelak ilmunya manfaat. Lebih baik ilmu sedikit tapi manfaat, kan itu yang dicari,” kata Gus Anam lagi.

Gus Anam lantas mencontohkan beberapa orang menghormati guru dan ilmu. Dampaknya, kata Gus Anam tidak hanya untuk diri sendiri, bahkan sampai keturunannya mendapat berkah. Semoga, kita tidak hanya sibuk belajar mencari ilmu dan bercita-cita pintar, tapi juga berakhlak beretika.

Tinggalkan Balasan