Purwokertokita.com – Meski peresmian Pasar Manis Purwokerto sudah dilakukan langsung Presiden Joko Widodo, masyarakat Banyumas bisa berbangga hati dengan simbol perekonomian rakyat baru tersebut.
Didirikan di atas lahan bekas Gedung Kesenian Sutedja, Pasar Manis berdiri megah dengan dua lantai. Lantas, apa kata Jokowi (sapaan akrab Joko Widodo) saat kali pertama melihat dari dekat hasil revitalisasi yang dimulai Juni 2015 silam.
“Tata ruang paling bagus, zona kering, zona sayuran ada zona basah, zona ikan, zona daging,” ucapnya usai berkeliling Pasar Manis saat kunjungan kerjanya, Rabu (4/5).
Walau diakui memiliki desain dan tata ruang yang baik, pemerintah masih akan merevitalisasi Pasar Manis tahap kedua yang berada di bekas pasar lama. Pembangunan Pasar Manis tahap dua, ditargetkan Presiden Joko Widodo bisa selesai tahun 2017.
“Di sini nanti akan kita bangun, setahun bisa jadi lah,” ucapnya.
Dalam lawatan tersebut, Jokowi menyempatkan diri menengok los-los pedagang yang terbagi dalam beberapa zonasi mulai sayur mayur, daging, ikan hingga buah. Selain itu, Presiden Joko Widodo juga sempat memberikan celemek secara simbolis kepada pedagang.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengimbau agar selalu menjaga kebersihan pasar. “Nanti kalau celemeknya kotor dicuci. Kalau misal nanti rusak, minta sama bupati ya,” katanya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Thomas Lembong juga mengapresiasi tata ruang Pasar Manis yang dibangun tersebut. “Ini peletakan batu pertama pada Juni 2015. Tetapi tidak sampai setahun, pembangunannya sudah selesai,” ucapnya.
Ia mengemukakan, program revitalisasi seribu pasar yang dilakukan pemerintah tahun 2015 berhasil membangun 1002 pasar. Angka tersebut melampaui target yang dicanangkan.
“Hingga saat ini baru ada 880 pasar tradisional yang akan direvitalisasi pada tahun 2016. Artinya masih kurang 120 pasar lagi,” ucapnya.
Ia mengemukakan, total anggaran yang dibutuhkan untuk revitalisasi pasar tradisional tahun 2016, jelasnya, dianggarkan sekitar Rp 1,7 triliun. “Sedangkan pada tahun lalu sebanyak Rp 1,4 triliun,” jelasnya.