Purwokertokita.com – Sembilan warga negara asing alias bule asal Belgia bakal menari lengger pada akhir pekan ini, Sabtu (15/7). Mereka akan tampil pada gelaran “Lestari Budaya Kamandaka Ballet”, di Bukit Bintang, Baturraden, Banyumas
Menurut Tekad Santoso, pemandu wisata yang menemani sembilan bule ini, sejak satu minggu lalu mereka diajak mengenal gerakan tari Lengger yang masih baru bagi para bule.
“Agar menghasilkan pertunjukan yang memuaskan, kami minta bantuan koreografer tari Ambar Purwito untuk melatih gerakan para warga negara Belgia ini,” ungkap Tekad Santoso, Senin (10/7).
Tekad menambahkan, pemuda asal Belgia ini sebenarnya relawan sosial yang sedang menggelar bakti sosial di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, 3 – 23 Juli. Rombongan warga negara yang terdiri dari tujuh perempuan dan dua orang laki-laki ini bertugas membangun gedung SMP Alam Baturraden.
“Selain bakti sosial, mereka juga diajak untuk mempelajari adat istiadat dan seni tradisi Banyumasan. Saat ditawari untuk bermain di Kamandaka Ballet, mereka justru sangat antusias,” ujar Tekad.
Pimpinan rombongan relawan sosial Belgia, Charlotte van Alstein (23) mengaku sangat senang bisa berlatih menari Lengger. Pasalnya, gerakan tari gaya Banyumas yang rancak ini tidak ditemukan di negara asalnya.
“Tentu sangat senang, bisa (mempelajari) tari Banyumas. Kami akan berusaha menampilkan yang terbaik,” kata Charllotte.
Pagelaran kolaborasi yang diinisiasi oleh Paguyuban Masyarakat Pariwisata Baturraden (PMBP) ini digelar di Bukit Bintang, Baturraden, Banyumas, 15 – 16 Juli. Selain pentas utama Dramatari Kamandaka yang menghadirkan dalang kondang Ki “Dalang Oye” Manteb Sudarsono, juga ada Lomba Kentongan, tari Zumba dan lain-lain. (YS)
