Purwokertokita.com – Menyambut Hari Kartini, Purwokertokita.com (PKDC) berkesempatan melakukan wawancara khusus dengan Komisaris BPR Bank Surya Yudha (BSY), Tenny Yanutriana. Perempuan yang fokus pada diskursus microfinance ini buka-bukaan mulai soal BPR, emansipasi hingga kebiasaan hangout. Jangan lupa, baca sambil ngopi dan jangan terlalu serius.
***
PKDC : Berkaitan dengan Hari Kartini, apa pendapat Ibu tentang emansipasi?
Tenny Yanutriana : Banyak yang mengangap bahwa emansipasi atau pemberdayaan wanita adalah menjadi wanita pekerja, khususnya pekerja kantoran. Padahal jika mengacu emansipasi wanita pada jaman R.A. Kartini, beliau bukanlah pekerja kantoran, bukan manager atau direktur perusahaan ternama. Atau ada gejala umum yang mengarah pada wanita sejajar (sama) dengan laki-laki, termasuk soal pekerjaan. Itu bisa, tapi menurut saya bukan itu intinya.
PKDC : Lalu, apa menurut Ibu ?
Tenny Yanutriana : Kalau menurut hemat saya, esensi emansipasi ada ‘mindset’ atau pola pikir yang menegaskan pada diri bahwa wanita mampu. Mampu apa ? Ya mampu bersekolah tinggi, mampu mencari duit sendiri, mampu menentukan pilihan, mampu berpetualang sendiri, dan pastinya mampu bertanggung jawab sendiri. Emansipasi wanita, jika mengutip ungkapan Samuel Johnson; “Clear your mind of can’t” artinya mengeliminasi segala keterbatasan, itu hakikat emansipasi menurut saya.
Baca Juga : Wawancara Tenny Yanutriana
PKDC : Misalnya seperti apa aplikasinya?
Tenny Yanutriana : Seorang ibu rumah tangga yang bukan pekerja kantoran, bisa rajin membaca buku untuk menambah pengetahuannya atau bisa berbisnis dari rumah dengan berjualan melalui media sosial tanpa harus meninggalkan rumah. Seorang gadis lulusan sma bisa bersekolah ke luar negeri hingga memperoleh program doktor melalui beragam beasiswa.
Seorang wanita bisa sendirian berkeliling dunia tanpa rasa takut, seorang wanita bisa menjadi orang tua tunggal karena mampu bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan anak-anaknya. Wanita dengan karakter ‘aku mampu’ ini, menurut saya ada contoh-contoh nyata dari emansipasi wanita.
PKDC : Tanpa bermaksud menggurui, apa pesan Ibu untuk para perempuan?
Tenny Yanutriana : Perempuan perlu untuk bersekolah tinggi untuk dirinya sendiri. Jikapun pada akhirnya tidak digunakan untk bekerja kantoran, ilmu yang didapat bisa ditularkan ke anak-anak atau dapat digunakan untuk membuka usaha sendiri.
Kesempatan begitu banyak asal kita pintar menyingkapi. Entrepreneur atau memiliki usaha sendiri begitu dipermudah dewasa ini. Adanya bantuan sosial media dan suntikan modal dari berbagai lembaga keuangan. Yang dibutuhkan hanyalah keinginan dan tekad yang tinggi. Berbagai pelatihan gratis di internet, beragam komunitas-komunitas telah tersedia asalkan kita mau mencari.
Tidak hanya sekedar memiliki usaha sendiri, wanita juga perlu untuk mengeksplorasi Indonesia dan dunia melalui traveling untuk membuka wawasan dan mempelajari budaya lain.
PKDC : Ohya. Komposisi gender pegawai di BPR Bank Surya Yudha sendiri bagaimana?
Tenny Yanutriana : Untuk level management, komposisi laki-laki-perempuan adalah 50:50.
Untuk level middle management 82:18. Dan secara keseluruhan karyawan BPR Bank Surya Yudha, komposisi laki-laki-perempuan 68:32.