Orang Banyumas Layak Dijadikan Pacar? Ini Alasannya…

Rehat811 Dilihat
Seorang warga menunjukkan mendoan anget (Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Helooo hari gini masih ngejomblo? Pliss deh ah, segera lupakan kenangan akan mantan dan mulailah move on. Di sini, iya di sini nih, di Banyumas kamu bisa dapatkan calon pendamping hidup yang bakal setia sampai mati.

Apalagi kamu yang dari perantauan dan masih menyandang status jones, atau jomblo ngenes. Menjadikan orang Banyumas sebagai belahan jiwa, adalah anugerah terindah yang pernah kamu miliki seumur hidupmu.

Mengapa orang Banyumas? Orang Banyumas dikenal sebagai orang yang memiliki watak berbeda dari masyarakat jawa lainnya. Nilai-nilai kepribadian orang Banyumas tercermin dari kebudayaannya yang berbeda dari budaya keratonan atau berbeda dari budaya kerajaan.

Banyak orang di daerah lain lebih mengenal Banyumas karena bahasa banyumasannya, atau yang sering disebut bahasa ngapak. Bahasa banyumasan sering dianggap lucu dan sering ditertawakan oleh orang luar Banyumas. Tapi di balik kelucuannya, orang banyumas sebetulnya memiliki kepribadian luhur yang tercermin dari kehidupan orang banyumas itu sendiri. Yang pernah punya pacar orang Banyumas, pasti bakal kangen dan nyesel abis udah mutusin orang Banyumas.

Kalau kamu masih jomblo, 3 alasan berikut ini akan membuat kamu tertarik untuk mencari pacar orang Banyumas.

Orang Banyumas itu cablaka

Orang Banyumas dikenal dengan cablakanya, atau juga disebut thok melong dan blakasuta. Cablaka memiliki arti kerpibadian orang Banyumas yang selalu mengedepankan keterus terangan atau kejujuran, baik dalam berbicara maupun bertindak. Orang Banyumas selalu berkata apa adanya dan tidak suka menyembunyikan sesuatu.

Meski kadang cablakanya orang Banyumas dianggap sebagai hal yang kurang ajar, tapi memang begitulah karakter orang Banyumas yang lebih suka berbicara terus terang dan apa adanya. Karakter seperti ini tentu saja sangat cocok untuk dijadikan pendamping hidup. Kalau kamu punya pacar atau pasangan orang Banyumas, kamu tidak akan sering dibohongi atau dikibulin, karena orang Banyumas itu cablaka.

Baca juga : Malu atau Bangga Sih Saat Kamu Disebut Orang Ngapak?

Orang Banyumas tidak suka kekerasan

Wilayah Banyumas dikenal sebagai daerah yang adem ayem dan jarang terjadi kerusuhan. Pada era 98 ketika banyak daerah di Indonesia terjadi kerusuhan dan huru-hara, Banyumas menjadi daerah yang saat itu tidak bergejolak dan tetap anteng. Hal ini dikarenakan karakter orang Banyumas yang tidak suka dengan pertikaian dan kekerasan.

Banyumas memiliki senjata khas berupa kudhi yang peruntukannya berbeda dengan senjata-senjata dari daerah lain yang digunakan untuk berperang. Bagi masyarakat Banyumas, kudhi lebih dikenal sebagai alat bekerja atau bertani, bukan sebagai senjata perang atau untuk melukai orang lain. Kudhi juga menjadi perlambang orang Banyumas yang tidak suka dengan kekerasan dan melukai orang lain. Karakter orang Banyumas yang seperti ini pasti masuk salah satu kriteria mu dalam mencari pendamping hidup kan?.

Orang Banyumas itu sederhana

Karakter cablaka orang Banyumas menjadikan kehidupan orang Banyumas yang sederhana dan apa adanya. Orang Banyumas tidak suka dengan hal yang neka-neko, lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Kesederhanaan bisa dilihat dengan mudah dari pemenuhan kebutuhan pangan orang Banyumas. Bagi orang Banyumas pasti akan sering menikmati makan dengan menu hanya mendoan dengan nasi atau ketupat. Lauk makan mendoan tetap menjadi pilihan bagi sebagian besar orang Banyumas, meski sebetulnya memiliki uang banyak untuk membeli makanan yang lain. Kesederhaan orang Banyumas seperti ini lah yang membuat kamu harus punya pacar orang Banyumas.

Selain 3 alasan di atas, sebetulnya masih banyak alasan lain yang menjadikan orang Banyumas tepat untuk dijadikan pacar atau pendamping hidup. Tapi kalau disebutkan semuanya, nanti kamu malah klepek-klepek dan langsung banyak yang berburu pacar orang Banyumas. Kasihan para jomblo di Banyumas donk, nanti malah nggak kebagian pacar yang sesama orang Banyumas.

Yudi Setiyadi

Tinggalkan Balasan