Purwokertokita.com – Dua kesenian Banyumas, lengger dan begalan ditetapkan sebagai warisan budaya nasional tak benda oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) mengusulkan dua kesenian itu sejak Februari tahun 2018.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinporabudpar Banyumas, Deskart Sotyo Jatmiko mengatakan, dua kesenian tersebut memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk ditetapkan sebagai warisan budaya intangible. Kemendikbud RI akan mengumumkan seluruh warisan budaya di Indonesia yang ditetapkan pada tahun 2018 pada bulan September mendatang.
“Informasi tentang lolosnya dua kesenian ini disampaikan pada rapat koordinasi Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah pekan lalu. Dua kesenian yang diusulkan telah lolos seleksi. Tinggal menunggu pengumuman secara resmi termasuk warisan budaya dari daerah lain di Indonesia,” uajrnya, Selasa (14/8).
Dia menjelaskan, sebenarnya Dinporabudpar Banyumas mengusulkan tiga buah seni tradisi yaitu begalan, lengger dan tokoh wayang Bawor untuk ditetapkan sebagai warisan budaya. Kemendikbud juga telah menerjunkan tim ahli untuk melakukan penelitian. Namun karena persyaratan administratif belum lengkap, hanya dua yang ditetapkan tahun ini. ”
“Kebetulan syarat administratif seperti foto, video dan kajian akademis untuk wayang Bawor ini yang belum dikirimkan,” tambahnya.
Deskart mengatakan, lengger dan begalan merupakan identitas budaya yang memiliki nilai keunikan dan tradisi yang masih hidup. Lengger merupakan kesenian yang berkembang pesat saat ini. Koreografer dan seniman tari dari berbagai daerah kerap menggarap tari kontemporer yang terinpirasi dari gerakan khas lengger.
Menurut Deskart, hingga tahun 2018 Banyumas memiliki empat warisan budaya tak benda yang telah ditetapkan oleh Dirjen Kebudayaan yaitu, calung Banyumas, getuk goreng, begalan dan lengger. Dalam waktu dekat ini, begalan juga diundang untuk tampil pada Festival Tradisi Lisan dan Permainan Rakyat Tradisional di Kabupaten Batang, 28-29 Agustus. NS)
