Purwokertokita.com – Kebutuhan informasi di masa kehamilan menjadi komponen penting untuk menekan angka kematian ibu dan bayi. Untuk melayani kebutuhan tersebut, Aliansi Jurnalis Independen bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan sejumlah lembaga donor, Minggu (11/10) meluncurkan layanan SMS Bunda di untuk wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Rangkaian peluncuran SMS Bunda dilaksanakan di Pendapa Si Panji Purwokerto dan dihadiri puluhan bidan serta ibu hamil di wilayah Purwokerto dan sekitarnya. Kegiatan tersebut diawali dengan pelatihan yoga bagi ibu hamil, pemeriksaan kesehatan ibu hamil gratis, dan seminar kesehatan ibu dan anak.
Bupati Banyumas Achmad Husein, saat meresmikan peluncuran SMS Bunda, mengungkapkan apresiasinya terhadap peluncuran SMS Bunda yang bisa menjadi salah satu upaya kampanye meningkatkan kesehatan ibu hamil. Diakuinya, angka kematian ibu (AKI) di wilayah Banyumas masih cukup tinggi. Bahkan, hingga Oktober 2015 tercatat 23 kasus kematian ibu.
“Bahkan terakhir, saya mendengar kasus ini dialami seorang perangkat desa. Kondisi ini sangat memprihatinkan. Angka Kematian Ibu dan Bayi harus bisa ditekan,” tutur Husein.
Ia juga meminta para bidan menyosialisasikan bahaya kehamilan saat seorang prempuan mengidap penyakit-penyakit tertentu yang membahayakan seperti stroke dan paru-paru. Sebagai ujung tombak utama, lanjutnya, para bidan diharapkan bisa lebih maksimal lagi mendampingi para ibu hamil.
Namun, sudah waktunya masyarakat, terlebih ibu-ibu yang sedang dalam masa kehamilan lebih memahami cara-cara menjaga kesehatan ibu dan janin di dalam kandungan. “Kehadiran SMS Bunda ini sangat efektif menyebarluaskan pemahaman itu. Terlebih bagi ibu-ibu yang tinggal cukup jauh dari perkotaan. Apalagi, informasi ini dikirim secara gratis,” jelasnya.
Fasilitator SMS Bunda dari AJI Purwokerto, Nugroho Pandu Sukmono mengemukakan, sistem SMS Bunda ini memberikan layanan lewat SMS untuk memudahkan konsultasi kehamilan hingga masa nifas. Caranya, cukup mendaftar sekali mengetik REG
Dari informasi itu, jelasnya, ibu hamil akan menerima SMS gratis secara berkala tentang info kehamilan, persalinan hingga pascamelahirkan hingga usia bayi dua tahun. “SMS bunda diberikan selama 1.000 hari. Sms akan diberikan sampai anak berumur 2 tahun,” ujar Nugroho.
Manfaat SMS ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang kehamilan, mengidentifikasi tanda bahaya selama hamil dan nifas, serta dapat mencari pertolongan tepat waktu saat terjadi kondisi darurat.
Sementara itu Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Banyumas Puji Astuti megatakan, kecerdasan dan kesehatan bayi sangat ditentukan sejak dalam masa kandungan. Dia juga mengingatkan para suami untuk lebih peka dan responsif terhadap istrinya saat masa hamil, melahirkan, dan pascamelahirkan.
“Kami juga minta para ibu hamil saat menjelang masa kehamilan sembilan bulan, tetapi sudah mengeluarkan air ketuban, segeralah ke bidan untuk melahirkan. Jangan ditunda-tunda karena berisiko fatal,” katanya.
Selain Banyumas, peluncuran SMS Bunda juga dilakukan di Kabupaten Cilacap, Banjarnegara, Kudus, Kendal, Pekalongan, Batang, dan Tegal. Data Dinas Kesehatan Jateng mencatat, pada 2014, AKI di Jawa Tengah mencapai 711 kasus dan AKB sebanyak 5.666 kasus. Artinya, terdapat hampir dua orang ibu hamil meninggal dan hampir 16 bayi meninggal setiap hari.
Kavin Kawindra