Semiliar Alasan Mengapa Pentas Lumba-Lumba di Purwokerto Harus Dihentikan

Lingkungan, Ragam556 Dilihat
Pentas lumba-lumba di purwokerto
Pentas lumba-lumba kembali digelar di Purwokerto. Hanya Indonesia negara di dunia ini yang masih mementaskan lumba-lumba. (Aris Andrianto/Purwokertokita.com)

Pentas lumba-lumba di Purwokerto untuk kesekian kalinya digelar. Kali ini bertempat di Jalan Wahid Hasyim Karang Klesem Purwokerto Selatan. Pentas ini digelar mulai 2 Oktober hingga 8 November 2015.

Tahukah kamu, kalau hanya Indonesia yang masih mementaskan lumba-lumba untuk dalih pendidikan? Sebuah ungkapan lama berbunyi, peradaban suatu bangsa bisa dilihat dari cara mereka memperlakukan binatang. Pentas lumba-lumba banyak dikritik karena dinilai sebagai bentuk penyiksaan terhadap hewan. Berikut ini beberapa alasan mengapa pentas lumba-lumba harus segera dihapuskan di Indonesia dan muka bumi ini.

1. Usia

lumba1

Di habitatnya, usia lumba-lumba bisa mencapai 40 tahun. Cukup tua bukan. Tapi, jika mereka dijadikan binatang sirkus, usinya hanya mampu bertahan dua hingga delapan tahun. Kerja rodi bo. Bayangkan, jika setiap dua tahun ada lumba-lumba mati, akan menunggu sampai berapa tahun binatang yang lucu dan imut ini akan punah?

lumba2

2. Metode latihan

lumba3

Lumba-lumba dilatih dengan cara yang tidak manusiawi dan hewani. Agar patuh, pelatihnya harus membuat lumba-lumba kelaparan. Dengan metode ini, lumba-lumba akan menuruti apa kata pelatihnya. Kejam banget ngga sih?

Dan, tau ngga sih, air yang dipakai untuk pementasan ini merupakan air tawar dicampur klorin. Akibatnya, ini akan menjadikan lumba-lumba merasakan panas seperti terbakar di neraka jahanam. Terasa panas di kulitnya. Dan lebih parah lagi, air ini bisa menyebabkan kebutaan pada mata lumba-lumba. Gimana kalau pelatihnya yang direndam di air ini ya?

3. Adegan Berbahaya

lumba4

Seorang bocah bertepuk tangan saat melihat lumba-lumba menerobos lingkaran berapi. Bagi anak kecil ini, atraksi berbahaya itu cukup menghibur. Padahal, bagi lumba-lumba, adegan itu cukup berbahaya. Bagaimana tidak, kalau kulitnya terbakar gimana?

Jangan harap lumba-lumba ini berani menolak perintah tuannya. Jika berani menolak perintah, tentu saja, mereka kan mendapat hukuman dengan cara-cara kekerasan. Duh, kasihan banget ya.

4. Durasi sirkus

lumba5

Waktu kerja lumba-lumba bahkan lebih lama jika dibandingkan Romusha di zaman Jepang dulu. Setiap harinya, lumba-lumba dipaksa kerja selama lima hingga enam kali pertunjukkan. Satu kali pertunjukkan biasanya memekan waktu mulai 1 hingga dua jam. PNS aja kalah masa kerjanya. Padahal, di lumba-lumba ini dikenal sebagai hewan yang suka bermain dan bersosialisasi. Ayolah, kapan mereka arisan kalau terus dipaksa kerja? Kalian masih punya hati ngga sih?

5. Disimpan di truk

lumba6

Lautan yang luas dan biru, bisa dipastikan tak akan mereka lihat lagi jika sudah ditangkap dan ikut sirkus. Sehari-hari, mereka tinggal di dalam boks truk yang sempit. Dari satu kota ke kota lainnya. Tanpa pernah piknik. Kebayang ngga kalau orang kurang piknik? Saya punya temen wartawan yang kurang piknik, dia jadi rese minta ampun, nda jelas deh pokoknya.

lumba7

Lumba-lumba itu makhluk sosialis komunis yang suka bergaul dan hidup dalam kumpulan. Mereka suka mengerjakan sesuatu bersama-sama. Sama rata, sama rasa. Tanpa harus mengikuti kegiatan bela negara, mereka akan dengan ikhlas membantu anggota kelompoknya jika ada masalah. Mungkin Luhut bisa belajar dari lumba-lumba ini.

lumba8

Ini kejam kawan. Lumba-lumba yang hidupnya di laut, harus dibalut spon doang saat berpindah kota. Mereka hanya dilumuri lotion agar kulitnya tetap lembab. Eh, bukannya ditaro di air, lumba-lumba yang ingin dipindahkan ke kota lain hanya diletakkan di dalam kotak seukuran tubuhnya. Stress ngga sih. Gimana ngga cepet mati coba.

lumba9

Jika kamu manusia yang masih punya hati, yuks kita lawan pentas lumba-lumba di Purwokerto ini. Jangan ajak anak-anak anda menonton sirkus ini.

lumba10

Suara tepuk tangan dari penonton juga sangat mengganggu mereka loh. Sebabnya, mereka ini berkomunikasi dengan sistem sonar. Suara mereka bisa didengar sejauh 220 kilometer.

lumba11

Dan hanya Indonesia di dunia ini yang masih ada sirkus lumba-lumba untuk mata pencaharian.

lumba12

Gambar berikut memperlihatkan bagaimana lumba-lumba diangkut dengan truk.

lumba13

Suatu siang, seorang wartawan senior berkeluh kesah. Ia dimintai anaknya uang Rp 100 ribu. Uang tersebut untuk membayar pertunjukkan lumba-lumba yang diorganisir oleh sekolahnya.

Tiket masuk sirkus lumba-lumba di Purwokerto ini bervariasi. Ada yang Rp 35 ribu untuk kelas ekonomi dan Rp 50 ribu untuk kelas VIP. Tak hanya lumba-lumba, di sirkus tersebut juga ada beruang madu yang juga terancam punah itu.

Setelah tahu bagaimana mereka memperlakukan lumba-lumba, apakah anda akan tetap mengajak anak anda menontonnya?

lumba14

Aris Andrianto

Tinggalkan Balasan