Pengen Nonton Layar Tancap Di Desamu? Daftar Dulu Ya…

Komunitas188 Dilihat
Festival Film Purbalingga 10 kembali digelar. Ayo daftarkan karyamu, anak muda! (Istimewa)
Festival Film Purbalingga 10 kembali digelar. Ayo daftarkan karyamu, anak muda! (Istimewa)

Purwokertokita.com – Sudah 10 tahun Cinema Lovers Community menggelar Festival Film Purbalingga. Salah satu program andalannya adalah layar tanjleb. Nonton rame-rame film buatan pelajar Banyumas Raya dan film nasional.

Dulunya, program layar tanjleb digelar karena ada pelarangan pemutaran film di Graha Adiguna kompleks Pendapa Bupati oleh Pemerintah Daerah Purbalingga. Itu terjadi tahun 2006. Sejak saat itu, CLC menjadi sekumpulan anak muda yang kritis terhadap pemerintah daerah. Semoga saat ini masih ya.

Nah, tujuan program layar tanjleb ini mempunyai tujuan mendekatkan film pendek kepada masyarakat. Bahkan, layar tanjleb menjadi program unggulan di setiap penyelenggaraan Festival Film Purbalingga (FFP).

Festival film yang tahun ini memasuki tahun ke-10, selama hampir sebulan, akan berkeliling 20 desa seantero Banyumas Raya: Purbalingga, Banjarnegara, Banyumas, dan Cilacap dengan keterlibatan kelompok pemuda mengelola program. Pada program ini akan diputar film Indonesia panjang serta pendek.

Pengelola FFP Asep Triyatno mengatakan, pada FFP 2016 yang akan digelar 30 April-28 Mei 2016 ini, lokasi layar tanjleb berdasarkan usulan warga Banyumas Raya. “Bagi siapa yang tertarik bekerja sama, desa atau wilayahnya dijadikan lokasi, silakan mengirim nama, alamat lengkap, dan nomor seluler kepada kami untuk kemudian kami survey,” jelasnya.

Data berupa nama, alamat lengkap, dan nomor seluler, lanjut Asep, dapat dikirim ke nomor seluler 085642809356 atau media sosial facebook Festival Film Purbalingga, twitter @festfilmpbg, instagram Festival Film Purbalingga. Sementara informasi selengkapnya bisa dibuka lewat situs www.clcpurbalingga.id.

Program layar tanjleb di festival satu-satunya yang berkelanjutan di Kabupaten Purbalingga ini rencananya memutar film Indonesia lawas dengan proyektor 16 mm. “Nantinya, warga tidak hanya akan mengenang layar tanjleb masa silam secara lebih dekat, namun bagi generasi sekarang sekaligus pengetahuan bagaimana teknologi berkembang cepat,” tukas Asep.

Tinggalkan Balasan