Purwokertokita.com – Luapan Sungai Cibeureum ditambah kiriman air dari Cipari dan Penyarang menyebabkan dua desa di Kecamatan Sidareja kembali terendam banjir.
Dua desa ini yakni, Desa Gunungreja dan Desa Sidareja Kecamatan Sidareja.
Warga Kauman Desa Gunungreja, Agus Hartono mengatakan air mulai naik ke permukiman Senin malam sekira pukul 21.00 WIB. Tengah malam, rendaman air sudah mencapai kedalaman sekira 70 centimeter.
“Selasa Pagi kedalaman air bertambah hingga mencapai satu meter. Banjir kali ini lebih besar dibanding banjir pada pertengahan Februari lalu,” katanya, Selasa (1/3).
Di Desa Gunungreja, banjir lebih sering terjadi lantaran ada bangunan baru yang menutup Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Cibeureum. Bangunan itu berupa hotel dan pusat perbelanjaan.
“Banyak bangunan baru di daerah resapan. Akibatnya, air jadi sulit mengalir,” ujarnya.
Selain merendam permukiman, banjir juga merendam puluhan hektar tanaman padi di Gunungreja yang saat ini tengah berbuah. Dikhawatirkan, bulir padi akan rusak jika rendaman terjadi lebih dari tiga hari.
“Kemarin malamnya juga hujan besar banget, tapi cuma sebentar. Kebanyakan ini karena banjir kiriman,” jelasnya.
Banjir merendam belasan rumah dusun Cibenon Desa Sidareja. Sedangkan secara keseluruhan, ada sekira 150 rumah yang terdampak akibat banjir ini.
“Yang rumahnya terendam ada 17 rumah. Kalau dengan di Dusun Citayem ada sekitar 100 rumah lebih,” kata Kepala Desa Sidareja, Teguh Budi Suhartono.
Banjir dilaporkan juga menyebabkan tanggul sungai Cimeneng di Desa Kamulyan Kecamatan Bantarsari ambrol. Akibatnya, ratusan rumah terancam banjir bandang jika terjadi banjir susulan. Jalur nasional di Genteng Kecamatan Cimanggu juga sempat terendam. Akibatnya lalu lintas tersendat.
