Goa Lawa Purbalingga Ditutup, Ada Apa Ya?

Wisata171 Dilihat
Sejumlah karyawan mengepras bibir Goa Lawa Purbalingga, baru-baru ini. (dok.humaspbg/purwokertokita)

Purwokertokita.com – Mulai 2 April hingga 12 Juni mendatang, wisatawan yang ingin berkunjung ke Goa Lawa Purbalingga (Golaga) harus menahan diri. Pasalnya, objek wisata di Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, Purbalingga sedang mempercantik diri.

Tim Kreatif Pembenahan Golaga, Hartono mengatakan, pembenahan Goa Lawa tidak hanya dilakukan di dalam tapi juga luar ruangan. Sejumlah wahana dan atraksi bakal dihadirkan di goa yang dikenal dengan lambang kelelawarnya ini.

“Kami akan menghadirkan pesona budaya, pesona koloni kelelawar, pemanfaatan ruangan goa untuk pertemuan. Kemudian pesona di luar goa, daya pikat yang akan dibangun resort exclusive di atas pohon, tree restaurant, meeting room pohon kapasitas 20-50 orang, camping tree, zip bike tree, tree top dan dilengkapi mushola pohon kapasitas 10 – 15 orang,” kata dia, Jumat (6/4).

Hartono berujar, resort ekslusif yang dibangun di atas pohon merupakan satu-satunya di Indonesia. Rencananya, bakal ada 30 unit vila kayu yang berada di atas pohon sekitar 30 unit.

“Antara satu villa dengan lainnya dihubungan dengan jembatan gantung,” jelasnya.

Direktur Perusahaan Daerah (PD) Owabong ini mengatakan, daya pikat lain di luar goa yang akan dibangun yakni ski rumput (grass ski) yang memanfaatkan kontur lahan menurun dari mulut goa, gardu pandang yang memanfaatkan ketinggian pohon untuk menikmati pemandangan exotix kota Purbalingga. Kemudian akan dibangun museum kelelawar,penangkaran kelelawar dan interactive mini zoo.

Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Prayitno mengatakan, semenjak diresmikan sebagai lokasi wisata tahun 1979 silam, Golaga tidak mengalami perubahan. Daya pikatnya hanya suasana alam dan bebatuan serta lorong-lorong goa yang terkesan gelap. Jumlah pengunjungnya setiap tahun rata-rata dibawah 60 ribu wisatawan.

“Dengan pembenahan yang tengah dilakukan ini, nantinya daya pikat yang dijual tidak saja hanya di dalam goa saja, tetapi juga rangkaian daya pikat di luar goa seperti sejarah budaya, mitologi, dan lingkungan. Golaga nantinya juga terkoneksi dengan daya tarik wisata di sekitarnya seperti wisata pendakian keluarga di Bambangan, Desa Kutabawa dan wisata keluarga di Agro wisata Serang,” kata Prayitno.

Prayitno mengatakan, target pembenahan Goalaga tahap awal akan selesai pada pertengahan bulan Juni 2018. Diharapkan, pada libur lebaran tahun ini sudah bisa dikunjungan wisatawan. (NS)

Tinggalkan Balasan