Tipe Orang yang Ditemui Saat Reuni

Rehat155 Dilihat
Suasana saat reuni Fakultas Hukum Angkatan 2000 Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, 7 Februari 2016. (Hayu Salistiawan/istimewa)
Suasana saat reuni Fakultas Hukum Angkatan 2000 Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, 7 Februari 2016. (Hayu Salistiawan/istimewa)

Purwokertokita.com – Suatu sore yang mendung dengan perasaan galau hendak ditinggal kekasih mutasi kerja, tiba-tiba ada pesan di grup WhatsApp, mengabarkan tentang rencana reuni Fakultas Hukum Unsoed Angkatan 2000. Sebagai tuan rumah, mau tak mau saya harus ikut acara tersebut.

Sempat terbayangkan, perubahan apa saja yang terjadi pada teman-teman kuliah dulu. Terbayang juga bagaimana nantinya mereka yang dulu pernah menjalin kasih, tapi tak pernah sampai. Seperti kisah di lagunya Tulus yang berjudul Sepatu.

Saya menulis ini sambil mendengarkan lagunya Isyana Sarasvati, Tetap dalam Jiwa.

Bila memang harus berpisah
Aku akan tetap setia
Bila memang ini ujungnya
Kau kan tetap ada
Di dalam jiwa

Dari acara reuni itu, bisa disimpulkan ada beberapa tipe teman yang bisa terlihat. Apalagi setelah 10 tahun tidak pernah bertemu. Nah, ini dia tipe teman yang bisa terlihat saat reuni.

1. Sang Bintang

Teman ini lumayan populer saat kuliah dulu. Ia dikenal hampir semua mahasiswa. Begitupun dengan para dosen.

Ia adalah idola. Charming. Dan banyak teman. Hingga saat ini pun, dia masih saja keren. Posisi di pekerjaannya oke punya. Pasangan hidupnya juga bukan orang main-main.

Kalau di angkatan saya, dia adalah Dody Nur Adrian. Meski ia kalah dalam pemilihan presiden BEM, tapi pergaulannya luas. Banyak cewe didekatinya, tapi rata-rata kandas. Kini ia punya istri yang cantik dan anak yang cerdas.

Sang bintang selanjutnya adalah Oktav Triantoro, mahasiswa terganteng pada zamannya. Akhir tahun ini ia berencana menikah dengan adik angkatannya.

Rahmat Bradiyanto, penguasa pecinta alam. Playboy nanggung, tapi kini jadi ayah yang setia (kalau lagi waras). Anna Maryam Diah Taufan Rini, bahasa Inggrisnya cas cis cus banget. Kharismatik dan menarik. Sampai sekarang pun masih.

2. Ia adalah manusia yang tak berubah

Sesuai namanya, ia memang ngga banyak berubah. Postur tubuhnya, kelakuannya, candaannya juga masih kaya zaman kuliah dulu. Orang-orang kaya gini tuh memang bikin kangen.

Edi Halomoan Gurning, yang saat ini menjadi pengacara. Jebolan LBH. Sering muncul di televisi. Ia adalah yang tak pernah kehabisan ide untuk menghidupkan suasana. Ngga ada lo, ngga rame bro.

Hayu Salistiawan, sering dipanggil Ohang atau Marwoto. Ia berubah pada bagian perutnya saja. Jago motret dan punya studio foto di Purwokerto. Ia lucu dan sering bikin ketawa teman-temannya.

Yang tak banyak berubah selanjutnya adalah Teguh Bahtiar, Sam Dwi Zulkarnaen atau mbah buyut. Ia tetap saja terlihat tua dan lelah. Sedangkan pasangan Eva dan Hardi, menjadi contoh paling ideal kisah cinta dua anak manusia. Sama seperti Iwan dan Fika. Mereka adalah penjaga klan murni angkatan.

3. Orang Ini Suka Menghilang

Sesudah wisuda, batang hidungnya tak pernah terlihat lagi. Ia menghilang begitu saja. Tak pernah ada kabar beritanya. Banyak rumor yang beredar, mulai ikut ISIS, jadi mafia judi, pemasok kopi sianida, guru ngaji, dan lainnya.

Ia punya nomer hape kita,tapi kita tidak bisa menghubunginya. Ia bisa tahu kabar kita, tapi kita tak pernah tahu keberadaannya.

Tapi, tiba-tiba saja ia hadir pada saat reuni. Anaknya sudah dua. Badannya yang dulu kurus, kini sudah seperti gentong pertamina. Butuh beberapa detik untuk mengenalinya lagi.

Jamz Jamaludin, ampun ini anak makannya apa ya. Christin Qteen, sekarang agak kurusan. Ndaru Sundaru yang kini serba ungu. Nurohman Budianto, kini ngga punya leher.

4. Si dia yang wow

Pas dia jalan masuk ruangan, semua mata tertuju padanya. Pertamanya kamu bingung, siapa ini? Artis ya? Dulu perasaan nggak ada yang kayak gini bentuknya. Salah masuk ruangan kali ni orang. Ternyata dia menghampiri kamu, dan menyapa, dan menyebutkan namanya. Kamu pun kaget. Si dia ternyata udah berubah jadi ibu cantik. Dan sexy. Dan wangi. dan bener-bener tipe teman saya.

Teman saya pun menyesal kenapa dulu nolak dia. Salah sendiri. Tipe ini agak sensitif kalau ditulis. Bisa jadi ada perang dunia dalam keluarga. Tapi sebut saja namanya bunga.

5. Kamu pernah naksir berat doi

Ini hampir mirip di atas siy. Yang jelas kamu pernah naksir berat doski. Sosok yang sempurna. Kamu inget dulu sempet norak bikin surat cinta ke dia, tapi karena kamu cupu, suratnya nggak dikasihin. Terus kamu inget saat kamu diem-diem naro coklat di dalem tasnya dia pas valentine. Dulu kamu pengen banget bisa pacaran sama dia, tapi kesempatan tidak pernah datang..

Sekarang, dia masih tetep sempurna. Senyumannya masih tetap bikin kamu geregetan. Oh. Dia lagi sendirian tuh! Ini kesempatan kamu, siapa tau memang takdir baru mau mempertemukan kamu sekarang. Kamu pun menghampiri dia. Dia menyapa kamu duluan! Dia masih ingat sama kamu! Kamu menyapanya kembali, dan kamu berdua pun asik mengobrol, dunia rasanya indah, hanya milik berdua. Ini pasti takdir. Ini dia saatnya.

Lalu tanpa kamu sadari, ternyata ada orang yang datang dan menghampiri pujaan hati kamu ini. Terus si “soulmate” kamu ini pun bilang “Eh kenalin dulu nih, Suami/Istri gue…” Ternyata takdir kamu memanglah sendirian selamanya.

Tipe orang ini anggap saja tidak pernah ada di angkatan saya. Demi kebaikan semua, saya terpaksa tidak menyebut nama.

Nah sebenarnya masih banyak tipe teman yang kamu temui saat reuni. Tapi karena keterbatasan tenaga, jadi ya itu saja dulu. Kalau kamu punya tipe lainnya, tulis di bagian komen ya.

Pesan panitia: terima kasih kepada para donatur, Arie Panda, Hermanto, dan mereka yang sudah mbayar tapi ngga datang. Terima kasih juga untuk Rama, Tedy, Deny, Hernawan, Asih, Meisya, dll. Duh sapa lagi ya, maaf ya.

Tinggalkan Balasan