Tim Pengabdian UNSOED Berdayakan Perempuan Desa Kutasari, Ubah Sampah Organik Jadi Pakan Ikan Tinggi Protein

Peristiwa63 Dilihat

PURWOKERTOKITA.COM, BANYUMAS – Tim Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang diketuai oleh Eko Setiyono, menjalankan program Pengabdian Kepada Masyarakat pada Kelompok Wanita Tani atau disingkat dengan KWT Makmur Berkah Desa Kutasari, Banyumas. Program ini didanai Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat [DRTPM] Kementerian Kebudayaan, Pendidikan, Riset dan Teknologi melalui skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dengan ruang lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat tahun 2024.

KWT Makmur Berkah Desa Kutasari merupakan kelompok komunitas yang bergerak dalam bidang budidaya tanaman sayur dan budidaya ikan. Selama ini budidaya ikan dilakukan dengan sistem tradisional dengan pemberian pakan seadanya, misal rumput dan sisa sampah dapur. Hal tersebut karena harga pellet yang cukup mahal.

Di sisi lain desa memiliki potensi sampah organik rumah tangga yang belum diolah. Eko mengatakan, kegiatan ini dimulai dari bulan Mei sampai Desember 2024 dengan mengenalkan alih teknologi pengelolaan limbah sampah organik rumah tangga untuk menjadi alternatif pakan ikan tinggi protein.

KWT melalui kegiatan tersebut mampu mengolah sampah organik menjadi media hidup untuk larva/maggot lalat tentara hitam/black soldier fly. “

”Larva lalat tersebut memiliki kemampuan meguraikan sampah dengan cepat, dan larva yang dikenal sebagai maggot dapat dipanen pada umur empat belas hari setelah menetas. Maggot yang sudah dipanen kemudian dikeringkan dengan cara dijemur dan setelah kering dijadikan sebagai tepung. Tepung inilah yang digunakan oleh KWT Makmur berkah untuk bahan baku penganti tepung ikan dan dimanfaatkan untuk pembuatan pakan ikan,” kata Eko.

Hasil uji kandungan nutrisi tepung maggot, diperoleh kadar protein kasar berkisar 45-52 persen. Kandungan ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan pakan pellet ikan.

Program yang diberikan tidak hanya sebatas budidaya maggot saja namun KWT diberikan keterampilan membuat formulasi pakan dan mencetak pakan pellet dengan alat cetak pellet yang diberikan melalui hibah tersebut.

Aktivitas lain yang dilakukan oleh KWT Makmur berkah adalah mengelola sampah sisa dan kasgot untuk media tanam sayur-sayuran. Melalui kegiatan ini KWT Makmur Berkah telah melakukan penataan organisasi dalam memanejemen budidaya maggot berkelanjutan dan pemanfaatannya untuk pakan ikan.

Aplikasi pakan ikan berbasis maggot untuk ikan nila dan lele yang dicobakan mampu meningkatkan pertumbuhan ikan sehingga dapat dipanen setelah 3 bulan pemeliharaan. KWT yang semula panen ikan setahun sekali maka dengan kegiatan pengabdian ini mampu melakukan panen per tiga bulan.

Secara menyeluruh kegiatan pengabdian masyarakat mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam hal budidaya maggot dan mengolahnya menjadi pakan ikan berbasis pellet serta digunakan sebagai pakan alternatif ikan tinggi protein.

Tinggalkan Balasan