Terowongan Ijo Kebanjiran, Kereta Sempat Tertahan

Lingkungan, Peristiwa650 Dilihat
Rangkaian kereta api melintas di terowongan Ijo Desa Bumi Agung, Kecamatan Rowokele, Kebumen. Terowongan yang dibangun Belanda awal tahun 1900, hingga kini masih digunakan untuk perjalanan kereta di lintas selatan. Pembangunan jalur ganda di lintas selatan mengalami keterlambatan karena banyaknya perbukitan dan sungai. (Aris Andrianto/Purwokertokita.com)
Rangkaian kereta api melintas di terowongan Ijo Desa Bumi Agung, Kecamatan Rowokele, Kebumen. Terowongan yang dibangun Belanda awal tahun 1900, hingga kini masih digunakan untuk perjalanan kereta di lintas selatan. Pembangunan jalur ganda di lintas selatan mengalami keterlambatan karena banyaknya perbukitan dan sungai. (Aris Andrianto/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Akibat hujan lebat jalur rel di km 425+4/5 antara Ijo- Gombong, tepatnya di sebelah timur terowongan Ijo terendam banjir. Banjir menggenang sampai 20 cm diatas rel dan masuk ke dalam terowongan. Kejadian ini mulai berlangsung sekitar pukul 16.50 hari Sabtu (18/6) berdasarkan pantauan penjaga terowongan.

Petugas jaga terowongan melaporkan kondisi banjir di terowongan, sehingga semua perjalanan KA dihentikan semetara. Menunggu air surut dan pemeriksaan jalur bekas genangan. “Kami harus meyakinkan jalur aman dan tidak ada yang gogos,” kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto, Surono, Sabtu (18/6).

Sekitar pukul 17.20 genangan air surut dan jalur KA bisa dilalui lagi. KA Pasundan melewati lokasi pertama kali lokasi banjir dengan kecepatan 5 km/jam.

Akibat kejdian ini 2 KA sempat tertahan di stasiun Gomboong. MasingS-masing KA Pasundan (Surabaya- Kiaracondong)dan Ka Progo (Lempuyangan- Pasarseenen).

Gogos.

Selain banjir, jalur rel di km 423+0/1 antara Tambak- Ijo juga gogos tergerus air sekitar 15 meter dengan ketinggian 30 cm. Kemudian di Km 423+2/3 juga terjadi longsoran tebing. Lokasi ini berjarak sekitar 2,5 kilometer dari lokasi banjir. Tepatnya di sebelah barat stasiun Ijo.

“Ini adalah salah satu titik rawan longsor yang masuk dalam pengawasan,” katanya. Di lokasi ini telah ditempatkan petugas penjaga untuk memantau situasi dan kondisi jalur, terutama saat hujan.

Akibat longsor dan gogos di jalur Ka ini beberapa Ka tertahan perjalanannya. Masing- masing kereta api dari arah barat adalah Ka Jaka Tingkir di sta Kemranjen, Ka Bengawan di sta Tambak dan Ka Gaya Baru Malam di sta Sumpyuh.

Sedangkan dari arah timur tertahan Ka Pasundan di sta Ijo, Ka Progo di Gombong serta Ka Logawa dan Bengawa di sta Karanganyar.

Saat ini kereta api sudah bisa melintas dengan kecepatan 5 km/jam.

Tinggalkan Balasan