Permintaan Pasar Besar, Perajin Sapu Sorgum di Purbalingga Kewalahan

Bisnis167 Dilihat
Proses pembuatan sapu sorgum oleh perajin di Dusun Genting, Desa Karanggambas, Kecamatan Padamara, Purbalingga.

Purwokertokita.com – Sapu berbahan baku tanaman sorgum asal Purbalingga rupanya semakin diminati pasar. Para perajin mengaku kewalahan memenuhi permintaan pembeli dari Korea Selatan.

Permintaan pasar Korea Selatan meminta hingga 20 kontainer per bulan, namun perajin hanya mampu mengekspor dua kontainer dalam satu bulannya. Dalam satu kontainer pengiriman berisi 15 ribu sapu.

Bambang Triono, perajin sapu sorgum di Dusun Genting, Desa Karanggambas, Kecamatan Padamara mengatakan, di Indonesia setidaknya ada empat tempat yang memproduksi sapu sorgum. Selain dari Purbalingga, tiga lokasi lain yakni di Kota Tegal, Gamping Yogyakarta, dan Bogor.

“Kami hanya mengirimkan ke Korea Selatan. Permintaannya saja, kami belum mau memenuhinya. Paling tidak, dalam sebulan hanya mengirim dua kontainer atau sekitar 30 ribu buah sapu,” kata Bambang Triono.

Sementara itu, Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga, Agus Purhadi Satyo mengatakan, salah satu kendala memenuhi pasar tersebut karena terbatasnya bahan baku berupa tanaman sorgum.

“Lahan pertanian rumput sorgum di Purbalingga masih sangat terbatas. Kebutuhan bahan baku masih didatangkan dari Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Demak,” ujar Agus.

Menurut Agus, jenis tanaman sorgum untuk bahan baku sapu memang berbeda dengan tanaman sorgum lain. Berdasarkan pemanfaatannya, tanaman sorgum diklasifikasikan ke dalam empat golongan, yaitu sorgum biji (grain sorghum) yang digunakan sebagai makanan pokok di daerah tropis; sorgum manis (sorgo/sweet sorghum) yang digunakan sebagai bahan untuk pembuatan minuman beralkohol, sirup, etanol dan makanan ternak; sorgum sapu (broom sorghum) yang digunakan sebagai bahan industri sapu atau sikat; sorgum rumput (grass sorghum) yang digunakan sebagai makanan ternak.

“Tanaman sorgum yang dibudidayakan untuk membuat sapu, merupakan broom sorghum yang usia tanamnya sekitar 50 – 60 hari sudah bisa dipanen,” kata Agus. (YS)

Tinggalkan Balasan