Awal Mei, Sistem Pembelian Tiket Kereta Api Berubah di Daop 5 Purwokerto

Bisnis281 Dilihat
Penumpang akan menaiki kereta api di Stasiun Purwokerto, beberapa waktu lalu. (Uwin Chandra/Purwokertokita.com)
Penumpang akan menaiki kereta api di Stasiun Purwokerto, beberapa waktu lalu. (Uwin Chandra/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) pada awal Mei 2016 akan berlakukan sistem check-in di stasiun yang ada di wilayah Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto.

Pengoperasian sistem check in diberlakukan untuk meminimalkan terjadinya penggunaan tiket kereta api palsu yang ditemukan petugas. Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono mengemukakan kerap ditemukan beberapa kali pencurian blangko tiket dari mesin cetak tiket mandiri.

“Dengan penerapan sistem check in, diharapkan saat boarding pass tak akan didapatkan penumpang tanpa adanya kode boking transaksi pembelian tiket,” katanya melalui rilis yang diterima, Rabu (27/4).

Surono menjelaskan, sistem check in mampu meniadakan ketidaksesuaian tanggal keberangkatan tiket penumpang. “Untuk tanggal keberangkatan yang tidak sesuai dipastikan tidak akan berhasil melakukan proses check-in,” ucapnya.

Dikatakannya, dalam proses check in dijamin tidak membutuhkan waktu yang lama. Justru, lanjutnya, lebih mempersingkat waktu dibanding yang berlaku saat ini.

“Proses check-in ini lebih cepat sekitar 10 detik dibanding sistem cetak mandiri, karena penggunaan sistem thermal dalam pencetakan boarding pass,” jelasnya.

Dengan pemberlakuan sistim baru ini, calon penumpang yang naik kereta api, tak lagi memakai tiket seperti saat ini.

Surono menjelaskan, setelah melalui proses check-in, calon penumpang akan mendapatkan boarding pass yang selanjutnya digunakan dalam proses boarding masuk ke peron stasiun.

“Jadi calon penumpang hanya memasukan nomor kode booking pembelian tiket atau melakukan scan barcode struk pemesanan pada mesin check-in,” jelasnya.

Selain kemudahan tersebut, ia menjamin nantinya tidak akan ada antrean karena waktu check in bisa dilakukan dalam waktu yang lebih panjang, yakni 12 jam. “Waktunya dibuat panjang untuk menghindari antrian,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan