Purwokertokita.com – Nama besar penyair Chairil Anwar yang dikenal sebagai salah satu pelopor angkatan ‘45 dalam kancah sastra Indonesia tampaknya tak lekang ditelan zaman. Semangat dan gelora menyokong perjuangan kemerdekaan melalui karya seni, kerap dikenang di setiap zaman yang terus bergerak.
Untuk mengenang semangat sang pembaru sastra Indonesia, Komunitas Teater dan Sastra Purbalingga (Kata Sapa) menggelar pentas “Purbalingga Membaca Chairil Anwar” yang akan dilaksanakan di Gelanggang Olah Raga Mahesa Jenar, Kamis (28/4) malam.
Menurut Sekretaris Kata Sapa, Agustav Triyono, selain mengenang Si Binatang Jalang, gelaran tersebut ditujukan untuk membangkitkan kembali geliat kesenian di Kota Perwira tersebut.
“Kebetulan momennya disesuaikan dengan tanggal meninggalnya Chairil Anwar, yang dikenal pembaru di sastra Indonesia. Kita ambil semangatnya untuk kembali berkarya,” katanya.
Dulu, jelas Agustav, Purbalingga memiliki sejarah yang dikenal dalam teater dan sastra di Indonesia. “Namun saat ini, seolah tenggelam. Kalau pun ada, tidak diketahui oleh masyarakat umum,” ujarnya.
Dari keprihatinan tersebut, jelas Agustav, Kata Sapa akan menampilkan parade pembacaan puisi, deklamasi, musikalisasi puisi, teatrikalisasi puisi, puisi di kanvas, macapat, pantomim, tari tradisional dan pertunjukan seni lainnya.
Dalam penyelenggaraannya, Kata Sapa mengundang Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga, dan beberapa kepala dinas lainnya, serta pegiat teater dan sastra dari Purbalingga, Purwokerto dan sejumlah komunitas lainnya.
“Jadi, panggung ini terbuka untuk siapa saja. Bagi mereka yang mau apresiasi di panggung dipersilakan,” kata Agustav.