Cegah Banjir, Lima Sungai di Cilacap Barat Dikeruk

Lingkungan, Peristiwa277 Dilihat
(ilustrasi) pengerukan sungai untuk mencegah banjir. (sumber: dprd.sidoarjo.go.id)
(ilustrasi) pengerukan sungai untuk mencegah banjir. (sumber: dprd.sidoarjo.go.id)

Purwokertokita.com – Lima sungai di wilayah Cilacap barat, Jawa Tengah dikeruk (normalisasi) untuk menanggulangi banjir yang kerap melanda kawsan tersebut.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) wilayah 3 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Agus Sudaryanto mengatakan kelima sungai tersebut adalah Sungai Cipaingan, Cidurian, dan Citengah di Kecamatan Cipari, serta Sungai Cibeureum dan Cibogo di Kecamatan Sidareja.

Agus mengakui, manfaat normalisasi hanya bersifat sementara. Sebab, penyebab utama banjir di Sidareja dan sekitarnya adalah pendangkalan muara sungai di Laguna Segara Anakan.

“Kalau normalisasi yang seperti itu sih, kalau menurut saya hanya penanganan bersifat sementara saja. Sifatnya mengurangi genangan lah. Namun kalau menyeluruh, tidak bisa mengatasi banjir,” katanya.

Namun, ia berkilah dalam jangka pendek upaya pencegahan banjir dengan pengerukan sungai (normalisasi) adalah upaya paling masuk akal.

“Kalau sebelah selatan (muara-red) tidak dikeruk tetap saja. Paling tidak kalau selatan Sungai Cibeureum dikeruk kembali pengaruhnya akan cukup besar,” ujarnya.

Lebih lanjut Agus menjelaskan normalisasi dilakukan dengan memperluas penampang sungai, memperdalam dan membuat tanggul penahan banjir di sisi sungai.

Pengerukan sepenuhnya dilaksanakan oleh otoritas Balai Besar Wilayah Sungai (BWWS) Citanduy.

Agus menambahkan, pihaknya juga tengah mengusulkan penguatan tebing di Sungai Cimeneng Kecamatan Bantarsari yang telah menggerus tanah di lima titik dengan panjang total lebih dari 500 meter. Puluhan warga terancam gerusan tanah tersebut. Satu keluarga diantaranya bahkan terpaksa mengungsi lantaran jarak rumah dengan sungai tinggal satu meter.

Tinggalkan Balasan