Perang Buah Tomat Bakal Ramaikan Festival Gunung Slamet

Wisata174 Dilihat
Prosesi pengambilan air yang akan mengawali gelaran Festival Gunung Slamet di Desa Wisata Serang, Kecamatan Karangreja, pada Kamis – Sabtu, (21-23/9) mendatang.

Purwokertokita.com – Purbalingga kembali menggelar Festival Gunung Slamet (FGS) yang dipusatkan di Desa Wisata Serang, Kecamatan Karangreja, pada Kamis – Sabtu, (21-23/9) mendatang.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga, Sri Kuncoro mengatakan, selain melestarikan tradisi warga dalam ruwatan agung, gelaran ini juga untuk mengangkat citra pariwisata Purbalingga khususnya di Desa Wisata Serang.

“Setelah FGS I digelar tahun 2015, kunjungan wisatawan ke desa Serang naik hingga 400 persen. Begitu pula saat FGS ke II tahun 2016 silam, kunjungan wisata ke Purbalingga khususnya Desa Wisata Serang semakin meningkat,” ujar Sri Kuncoro, Jumat (8/9).

Kegiatan festival ini akan diawali dengan prosesi pengambilan air di sumber mata air Sikopyah, Dusun Kaliurip, Desa Serang. Prosesi ini sebagai gambaran jika kehidupan warga tidak terlepas dari air kehidupan yang berasal dari mata air di bawah kaki Gunung Slamet.

Sri  Kuncoro menambahkan, prosesi pengambilan air Si Kopyah akan diikuti ratusan warga desa setempat. Mereka yang terdiri dari para ibu, remaja putri dan para pemuda akan membawa air itu dengan menggunakan lodhong (tempat air dari bambu). Setelah didoakan oleh sesepuh desa setempat, para pembawa lodhong menuju mata air Sikopyah yang berjarak sekitar 1,2 kilometer dari dukuh itu.

“Setelah air diambil, mereka akan kembali turun menuju masjid. Selanjutnya menuju balai desa. Air dalam lodhong itu disemayamkan hingga Sabtu (23/9), untuk dibawa ke kawasan wisata Lembah Asri yang juga berada di desa tersebut,” tambah Sri Kuncoro.

Sri Kuncoro menjelaskan, rangkaian FGS III dimulai pada Kamis (21/9) dengan ritual pengambilan air Tuk Sikopyah, ritual nyidhuk banyu, estafet ngisi banyu, persemayaman air Si Kopyah, dan pada malam harinya digelar Dopokan bareng serta pentas musik keroncong.

Kemudian pada Jum’at (22/9) pagi hingga siang, digelar perang buah tomat di rest area Lembah Asri Serang. Kemudian pentas seni kuda lumping, dan pada malam harinya digelar Akustik Gunung yang menghadirkan artis ibukota.

“Khusus perang buah tomat, akan menjadi tontonan unik wisatawan dalam rangkaian Festival Gunung Slamet (FGS) III,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan