Purwokertokita.com – Festival Rewandha Bojana bakal kembali digelar di komplek Masjid Saka Tunggal, Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Minggu (23/4) mendatang. Even ini menjadi ikon wisata di Banyumas bagian barat.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Saptono mengatakan, festival yang digelar ketiga kalinya ini tetap menyuguhkan arak-arakan tumpeng Igir Buah menuju Taman Kera Cikakak. Sesajian itu disediakan dan diarak oleh masyarakat dari 12 desa dan para pengusaha di wilayah tersebut.
“Disebut igir buah karena makanan yang dibawa dalam disusun hingga berbentuk lancip. Buah-buahan ini nantinya diperebutkan oleh kera di sekitar Masjid Saka Tunggal, Desa Cikakak, Kecamatan Wangon,” ujarnya, Kamis (23/3).
Saptono mengatakan, dari hasil evaluasi penyelenggaraan tahun lalu, terjadi sejumlah perubahan susunan acara. Arak-arakan Igir Buah dimulai lebih siang, agar bertepatan dengan waktu makan ratusan kera di lokasi wisata religi tersebut.
Selain itu, disediakan panggung khusus untuk tempat meletakan makanan. Tujuannya agar pengunjung tidak ikut menikmati buah yang disajikan untuk kera.
“Tiap kali penyelenggaraan, yang rebutan buah dan sayur justru pengunjung. Padahal ini makanan untuk kera,” ujarnya.
Tradisi Mengganti Pagar
Berbeda dengan tahun sebelumnya, sambung Saptono, even ini menjadi satu rangkaian dengan even budaya Jaro Rojab. Tradisi masyarakat adat berupa pergantian pagar sekitar komplek masjid itu dilangsungkan Senin (24/4).
Dia mengatakan, pergantian Jaro Rojab dilakukan satu tahun sekali, yaitu pada tanggal 26 Rajab. Ritual ini diikuti oleh seluruh warga Desa Cikakak dan sekitarnya.
“Ini sudah dilakukan sejak ratusan tahun, masyarakat bergotong royong saat mengganti pagar. Pada saat membuat pagar mereka dilarang berbicara dengan suara keras serta tidak boleh menggunakan alas kaki. Sehingga yang terdengar hanya pagar bambu yang dipukul,” kata dia.