Libur Lebaran Mau ke Dieng? Anda Harus Perhatikan Ini

Wisata165 Dilihat
Kabut tipis menutupi Desa Dieng Kulon dan kompleks Candi Arjuna di Dieng Banjarnegara, Ahad (2/8/15). Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah sering disebut sebagai negeri di atas awan, karena saat musim kemarau daerah tersebuty diselimuti kabut. Suhu udara bisa mencapai nol derajat celcius. Sekitar 150 wisatawan mengunjungi Dieng untuk melihat Festival Budaya Dieng 2015. (Aris Andrianto/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Tiap libur panjang, Dataran Tinggi Dieng atau Dieng yang menjadi wisata andalan di Kabupaten Banjarnegara, selalu mengalami lonjakan kunjungan wisatawan yang signifikan.

Pada libur Lebaran 2017 lalu misalnya, wisatawan yang berkunjung ke Dieng Mencapai 60 ribu orang. Alasan ini menjadikan pengelola wisata Dieng mulai bersiap menyambut lonjakan jumlah wisatawan pada libur panjang dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah Juni nanti.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dieng, Aryadi Darwanto mengatakan, tahun 2018 ini, pihaknya menyediakan sebanyak 112 ribu lembar tiket. Target kunjungan tahun 2018 ini memang meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Meski kepanitiaan menyambut libur Lebaran baru akan dirapatkan awal Juni mendatang, UPT Dieng telah mempersiapkan infrastruktur pendukung. Antara lain, papan penunjuk, pemandu jalan baik lewat suara maupun plang, posko pengamanan hingga posko kesehatan.

“Kita sudah menyiapkan semuanya. Obat-obatan pun sudah disebar ke tiap pos-pos retribusi,” ujar Aryadi, Selasa, 29 Mei 2018.

Pihak UPT Dieng memperkirakan, lonjakan kunjungan pada libur Lebaran 2018 terjadi pada lima hari hingga sepuluh hari setelah hari H Idul Fitri. Puncaknya sekitar sepekan setelah Lebaran.

Dengan perkiraan ini, Aryadi menganjurkan agar wisatawan yang hendak berkunjung ke berbagai objek wisata Dieng untuk mengatur perjalanan wisatanya bukan pada puncak kunjungan.

Dari belasan objek wisata di Dieng, biasanya kompleks Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Telaga Warna, Museum Arkeologi Dieng dan Gardu Pandang menjadi destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi.

Sebagai antisipasi kemacetan akibat lonjakan pengunjung, kantong-kantong parkir pun dipersiapkan di area yang sudah mendekati daerah kunjungan wisata.

“Baik tambahan ruas jalan dan lahan parkir kan tidak banyak. Jadi, untuk sampai ke situ, harus dibagi per hari. Kalau terlalu ramai kan macet,” ucap Aryadi menjelaskan. (RS/YS)

Tinggalkan Balasan