400 Kilogram Buah Jadi Rebutan Wisatawan di Botania Garden Purbalingga

Wisata294 Dilihat
Wisatawan berebut gunungan buah dalam rangkaian acara satu tahun Botania Garden, Purbalingga.

Purwokertokita.com – Pengelola Botania Garden membagikan 400 kilogram buah secara gratis kepada wisatawan dalam rangkaian acara satu tahun tempat wisata yang berlokasi di Desa Karangcengis, Kecamatan Bukateja, Purbalingga ini, Minggu (25/3).

Buah gratis yang dibuat menjadi gunungan dan diperebutkan oleh wisatawan ini terdiri dari 100 kilogram jambu kristal, 200 kilogram jambu biji, 70 kilogram jeruk dan 30 kilogram jambu citra.

Ketua pengelola wisata Botania Garden, Abdi Legowo mengatakan, rangkaian acara satu tahun Botania Garden juga ditandai dengan soft opening wahana baru Play With Animal. Selain gunungan gratis, wisatawan juga disuguhi pertunjukan musik kentongan dan menikmati tumpengan berupa nasi uduk dan nasi kuning.

“Kami ingin memberikan kepuasan kepada wisatawan yang datang. Sebagai rasa syukur kami, maka wisatawan secara gratis menikmati berbagai macam buah dalam dua buah gunungan besar,” kata Abdi.

Abdi menuturkan, sejak berdiri Maret 2017 silam, Botania Garden terus membenahi sarana wisata dan wahana wisata yang baru. Tidak hanya kebun buah saja, namun menambah wahana arena bermain anak, terapi ikan, arena outbound dan yang mulai soft opening arena bermain dengan binatang atau Play with Animal.

“Untuk arena Play With Animal ini sasarannya kepada anak-anak. Mereka nantinya bisa berwisata edukasi dan bermain dengan kambing, angsa, kelinci, burung dara, ayam kate, dan kalkun,” tambahnya.

Sementara itu, Executif Marketing Botania Garden, Abdul Rozak Amri menambahkan, Botani Garden yang dikelola oleh para pemuda di Desa Karangcengis, saat ini mengelola lahan milik petani buah seluas 30 hektar milik 50 an petani. Mereka mengubah kebun buah biasa menjadi daya tarik wisata.

Menurut Abdul, dengan keberadaan Botania Garden, para petani yang biasanya menjual buahnya dengan harga lebih rendah ke pedagang pengepul, saat ini bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi atau sama dengan harga pasaran.

“Para pengunjung bisa memilih buah sendiri dan memetiknya. Bisa juga langsung menikmatinya di dalam kebun,” kata Abdul. (YS)

Tinggalkan Balasan