Purwokertokita.com – Keberadaan situs peninggalan sejarah perkembangan pusaka di Kalibening, Desa Dawuhan, Banyumas menjadi potensi yang bakal dikembangkan oleh pegiat wisata sebagai desa wisata tematik Desa Pusaka.
Pegiat Kelompok Sadar Wisata Desa Dawuhan, Sutrimo mengatakan, dari hasil penelusuran sejarah, Desa Dawuhan memiliki peninggalan perkembangan pusaka dari Kyai Empu Ngali Besari. Tokoh ini merupakan pembuat pusaka yang cukup tersohor di Jawa Tengah, pada masanya.
“Di Kalibening masih ada peninggalan wadah pencucian pusaka dan pembuatan pusaka peninggalan Kyai Empu Ngali Besari,” katanya beberapa waktu lalu.
Selain potensi tersebut, tradisi Jamasan Pusaka yang digelar setiap tahun bertepatan dengan bulan maulud di Desa Dawuhan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Menurut Sutrimo, Museum Pusaka yang berada di Kalibening, Desa Dawuhan akan dikembangkan lagi sebagai salah satu potensi daya tarik utama.
“Museum Pusaka sangat potensial dijadikan rujukan untuk para peminat pusaka, maupun masyarakat yang ingin mempelajari tentang pusaka masa lalu. Di museum ini juga tersimpan berbagai pengetahuan tentang pusaka yang bisa digali,” ujarnya.
Sutrimo menambahkan, setiap bulan maulud, ratusan warga dan pecinta budaya selalu tertarik menyaksikan pemberangkatan pusaka menuju Sumur Pesucen di komplek Makam Mbah Kalibening. Di sumur yang berstatus cagar budaya tersebut lebih hampir 200 tosan aji dan benda-benda pusaka lainnya dicuci.
“Keunikan Jamasan Pusaka Kalibening adalah jumlah pusaka dan jimat yang selalu berubah. Keberadaan pusaka ini kerap dikaitkan untuk membaca pertanda zaman,” ungkapnya. (NS/YS)