Purwokertokita.com – Angin segar bagi pecinta music rock di Banyumas Raya mulai berembus kembali. Kali ini, grup musik rock yang berdiri sejak tahun 2011 di tanah ngapak, Revolver akan luncurkan album Manuskripsound pada Mei 2016.
Tak tanggung-tanggung, grup musik yang digawangi Asep dan Rafael (vocal), Eko dan Joe (gitar), Teponk (bas), serta Aji (drum) menggaet musisi nasional Anda Perdana, personel band Bunga serta Matajiwa, untuk mengisi vocal dalam salah satu lagu mereka, “Musik”.
Pentolan Revolver, Eko mengemukakan, album yang mulai digarap sejak 2013 silam ini menghadirkan warna lain dari musk rock. Menurut Eko, sejatinya musik rock bisa dikolaborasikan dengan beberapa warna musik.
“Dalam album ini, kami menambah part-part unik dengan menggaet grup rapper asal Purwokerto, Last Scientist. Selain itu, warna melayu dan metal juga bisa didengar dalam lagu ‘T-song (gerimis)’ dan ‘Bakar’,” ucap Eko kepada Purwokertokita.com.
Dalam album bertajuk Manuskripsound, Revolver menghadirkan 10 lagu jagoan yang diproses dalam waktu dua tahun tersebut. Diakuinya, bongkar pasang personel menjadi proses panjangnya pengerjaan album independen dibawah label Postik Production.
“Proses penggarapan album sempat terbengkalai karena beberapa faktor, seperti pergantian personel, konsep lagu hingga teknis produksi,” ucapnya.
Namun dengan bermodalkan semangat dan keyakinan yang dimiliki Revolver, membuat mereka bangkit dan merampungkan Manuskripsound. Bahkan, rencananya album ini akan diluncurkan pada minggu keempat Mei 2016.
“Nanti tanggal 22 Mei 2016 akan diluncurkan dalam mini konser di Lapangan Fisip Unsoed. Selain itu, kami juga sudah memproduksi dua video musik untuk dua lagu andalan, yakni ‘Matahari’ dan ‘T-song (gerimis)’,” kata Eko.
Diakuinya, untuk mengusung aliran rock ditengah gempuran musik popular terasa sekali perjuangannya. Dengan kehadiran album ini, Revolver berharap bisa memberikan keyakinan kepada penggemar musik rock, bahwa rock tak akan pernah mati.
“Semoga album Manuskripsound bisa menambah panjang nafas music rock dalam industri musik Indonesia dan bisa menginspirasi musisi lainnya untuk terus berkarya dalam label independen,” ucap Eko.