Purwokertokita.com – Tiga tim search and Rescue (SAR) dikerahkan untuk menjemput tiga orang pendaki Gunung Slamet asal Tegal, Jawa Tengah yang dilaporkan terluka akibat tersambar petir, Jumat (30/12).
Koordinator Tim SAR Kutabawa Purbalingga, Slamet Herdiansyah mengatakan hingga saat ini belum diketahui kondisi pasti tiga pendaki tersebut. Tiga korban ini tidak meninggalkan identitas di Pos pendakian sehingga tidak diketahui pesti identitas survivor tersebut. Namun, salah satunya, berdasar informasi dari pendaki lain asal Purbalingga, salah satu survivor bernama Prayit.
““Kita sudah luncurkan, tim pertama delapan personel untuk mengecek TKP. Ini tadi diberangkatkan jam 09.00 WIB pagi, Kemudian ini tadi diberangkatan lagi jam 11, kemudian ini tadi ada pemberangkatan tim lagi. Seluruhnya berjumlah 24 personel,” ujarnya.
Slamet mengungkapkan, informasi awal yang diperoleh tim SAR, tiga pendaki tersebut mulai mendaki Rabu (28/12/2016) sore sekira pukul 16.40 WIB. Tiga pendaki ini diinformasikan tersambar petir pada Kamis malam. Informasinya, tiga dua pendaki diantaranya luka.
Slamet menjelaskan, saat ini pihaknya mengerahkan tiga tim SAR yang terdiri dari, SAR Purbalingga, dan BPBD Purbalingga.
“Kita data fix-nya belum ada, tetapi data awal sudah ada. Pendaki berasal dari tegal, ada tiga orang. Mereka mulai naik sekitar pukul 16.40 WIB, kemarin (Rabu). Sesuai laporan kenanya (petir) itu malam,” jelasnya.
Lebih lanjut Koordinator Tim SAR Kutabawa, Slamet mengemukakan masih banyak pendaki yang tidak sadar diri untuk meninggalkan identitas di Pos pendakian. Menurut dia, dalam kondisi tertentu, identitas yang ditinggalkan tersebut amat berguna jika ada kejadian yang tidak diinginkan, semisal hilang kontak saat mendaki. Dia meminta pendaki untuk mentaati aturan yang berlaku saat akan mendaki ke Gunung Slamet.
