Purwokertokita.com – Pizza selalu menjadi menu yang menggoda lidah. Tekstur dough atau adonan, topping spesial serta warisan kuliner dunia berusia ratusan tahun menjadi alasan menu Italian ini selalu diburu. Ketika bersua pizza maka diet start tomorrow!
Menikmati pizza pun sudah pasti tidak harus ke negara Gianluigi Buffon. Pizza ada di mana-mana, dengan rasa yang beragam nikmat. Di Purbalingga, pizza sangat mudah dijumpai di Hangout Bistro yang ada di Jalan Jenderal Soedirman No 149 Purbalingga.
“Pizza di sini enak, crunchy banget,” kata Rizky Purwitasari, konsumen Hangout Bistro. Perempuan penyuka makanan pedas itu mengaku sangat ngefans sama Arabian Pizza, yang bercitarasa rempah.
Sejak media Maret 2016, Hangout Bistro sudah merilis menu baru. Di antara menu itu ada tiga varian Hangout Pizza. Selain ada Arabian Pizza yang menjadi primadona pecinta kuliner, juga tersedia Meat Lovers Pizza dan Vegetarian Pizza.
Tiga varian pizza kece itu bergaya italian style. Yang mana akan membuat dough pizza terlihat tipis dan gurih. “Kami menyebutnya hangout style. Karena adonannya dibuat khusus secara home made,” ungkap Kapten Hangout Bistro, Agus Dian Setiyono.
Karena menggunakan dough yang tipis sehingga sensasi makan pizza di Hangout Bistro berbeda dari tempat kuliner lainnya. Kebanyakan tempat kuliner lebih mengembangkan pizza bergaya american style. “Topping dan lapisan sausnya juga kami buat khusus, jadi enaknya juga identik Hangout Bistro,” ucap Agus.
Manager Hangout Bistro, Bangkit Wismo berkata, tempat nongkrong yang menggelar live music setiap Sabtu itu menghadirkan pizza karena ingin memberikan pengalaman lidah yang berbeda bagi Purbalingga. “Alhamdulillah, banyak yang suka,” ucap Bangkit.
Di Maret kemarin, Hangout Bistro tak hanya merilis Hangout Pizza, ada lebih dari 20 menu baru lainnya. Diantaranya empat varian Signature Drink. Yakni, Green Stronger, Night Shooter, Sweet Hunter dan Aswad Coffee Ice.
Menu food & beverage yang ada di Hangout Bistro dibuat tidak hanya untuk tujuan mengenyangkan. Tapi juga mengikuti tren kuliner dunia. “Jadi tidak hanya enak dan sesuai selera lidah Purbalingga, tapi juga berkualitas,” kata Bangkit.