Bandara Wirasaba Butuh Lahan Lima Hektare Lagi

Bisnis, Lingkungan228 Dilihat
Satu helikopter akan melakukan pendaratan di bandara Wirasaba Purbalingga, beberapa waktu lalu. Rencananya, saat ini bandara milik TNI AU tersebut akan dikembangkan menjadi bandara komersil. (Aris Andrianto/Purwokertokita.com)
Satu helikopter akan melakukan pendaratan di bandara Wirasaba Purbalingga, beberapa waktu lalu. Rencananya, saat ini bandara milik TNI AU tersebut akan dikembangkan menjadi bandara komersil.
(Aris Andrianto/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Untuk mewujudkan Bandara Wirasaba menjadi bandara komersil dibutuhkan pembebasan lahan seluas 5 hektar dan sebanyak 70 perumahan. Pembebasan lahan nantinya akan digunakan untuk perpanjangan runway yang sekarang ada.

Kepala Staf Operasi Lanud Wirasaba, Mayor Ashari mengatakan bandara wirasaba siap untuk dialihkan dari penerbangan militer menjadi penerbangan sipil.  Namun demikian untuk menjadi penerbangan sipil diperlukan beberapa tahapan salah satunya adalah penambahan runway.

“Untuk bisa digunakan oleh pesawat ATR diperlukan landasan dengan panjang minimal 1500 meter dan lebar 40 meter,” kata Ashari saat memaparkan kesiapan Bamdara Wirasaba menjadi bandar bandara komersiil dihadapan Wakil Gubernur Jawa Tengah di aula Lanud Wirasaba, Sabtu (20/2).

Ashari menambahkan selain itu juga diperlukan fasilitas keamanan penerbangan seperti, pemadam kebakaran, ambulance, dan tower navigasi. Juga diperlukan penampungan baham bakar berupa tangki yang dipendam.

Sementara Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko mengatakan pembangunan bandara Wirasaba menjadi bandara komersiil telah disetujui oleh menteri perhubungan. Pembangunan bandara akan dibiayai oleh pemerintah pusat lewat APBN Perubahan tahun 2016 sebesar Rp150 miliar.

“Untuk itu pemda Purbalingga dan sekitarnya diharapkan dapat mendukung fasilitas penunjang bandara, seperti infrastruktur ke bandara,” kata Heru

Heru menambahkan untuk mempercepat pembangunan bandara, pemprov akan melakukan pembangunan infrastruktur berupa pelebaran jalan dari Jembatan Linggamas ke barat (Kabupaten Banyumas). Yakni pembangunan jalan sepanjang  3,28 km, dengan lebar 7 meter.

“Pembangunan dianggarkan sebesar Rp 15 miliar untuk pembebasan lahan dan Rp 15 miliar untuk pembuatan jalan. Jalan nantinya akan dialihkan tidak melalui jalan yang sekarang, namun dialihkan ke depan Korem,” katanya.

Terkait polemik dengan bandara Tunggul Wulung, Heru menjelaskan bandara Tunggul Wulung akan tetap beoperasi, menjadi bandara penerbangan khusus. Sedangkan Bandara Wirasaba menjadi bandara komersiil.

Untuk pembebasan lahan, Heru memberikan opsi agar Pemkab Purbalingga bisa memfasilitasi agar bisa berjalan lancar. Pembiayaan bisa dilakukan lewat APBD, dan Pemprov bisa membantu dengan menambah anggran BanGub di tahun depan.

“Semoga dengan terbangunnya bandara bisa membantu perekonomian masyarakat di wilayah Purbalingga dan sekitarnya, pungkas Heru.

Tinggalkan Balasan