Purwokertokita.com – Bulan Agustus mendatang, bakal ada event menarik di Banyumas yang sayang untuk dilewatkan. Festival Serayu Banyumas atau yang juga disebut Festival Perahu Pasir, bakal kembali digelar di kawasan Bendung Gerak Serayu, 11 – 12 Agustus 2018.
Event yang mempromosikan keeksotisan wisata Sungai Serayu ini, akan menghadirkan karnaval perahu hias dan lomba balap perahu pasir yang tentunya menjadi atraksi wisata yang menarik.
Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Banyumas, Saptono Supriyanto mengatakan, Festival Serayu Banyumas awalnya dijadwalkan pada 28 – 29 Juli 2018, seperti yang tercantum dalam kalender event. Namun karena beberapa hal, waktu pelaksanaan event ini pun digeser.
“Ada beberapa kendala teknis seperti adanya pembangunan jembatan dan terowongan PT KAI. Ada beberapa patok yang terdapat di sungai. Padahal Sungai Serayu dipakai untuk jalur lintasan karnaval perahu. Jadi harus berkoordinasi terlebih dahulu,” katanya, Rabu (18/7).
Keputusan perubahan waktu ini, menurut Saptono, merupakan hasil rapat koordinasi dengan perwakilan Paguyuban Masyarakat Pariwisata Serayu (PMPS). Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) juga sudah berkomunikasi dengan PT KAI Daop 5 Purwokerto terkait kendala adanya pembangunan jembatan kereta.
“Khusus untuk lomba balap perahu pasir, akan digelar dalam waktu dua hari,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PMPS, Eddy Wahono menuturkan, Festival Serayu Banyumas merupakan gagasan dari masyarakat, BBWSSO dan PMPS. Seluruh kegiatan dilaksanakan secara swadaya.
Setelah event tersebut berjalan empat kali, Festival Serayu dimasukkan ke dalam agenda kegiatan Dinporabudpar Banyumas dan mendapatkan stimulus anggaran.
Menurut Eddy, ide event tersebut dilatarbelakangi keinginan untuk mengubah mata pencaharian masyarakat yang bergantung dari aktivitas menambang pasir.
“Mereka diharapkan bisa menjadi pelaku wisata di wilayah Sungai Serayu,” ujar Eddy.
Pada pagelaran Festival Serayu Banyumas tahun ini, Eddy menambahkan, penyelenggara juga tetap mempertahankan ikon utama berupa karnaval perahu hias dan balap perahu pasir.
“Karena ini melibatkan masyarakat yang berprofesi sebagai penambang pasir,” pungkasnya. (NS/YS)