Purwokertokita.com – Sebanyak 27 perahu hias bakal meramaikan karnaval perahu hias dalam rangkaian Festival Serayu 2018. Selain itu, para pelaku wisata di kawasan Sungai Serayu juga akan menguji coba 2 unit perahu wisata untuk pengunjung.
Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Banyumas, Saptono Supriyanto mengatakan, 27 tim tersebut berasal dari sejumlah SKPD, organisasi dan pelaku wisata, serta kalangan pengusaha. Jumlah perahu yang diberangkatkan pada Karnaval Perahu Hias diperkirakan masih bertambah.
“Dari SKPD, organisasi wisata, pelaku wisata dan pengusaha ada 24 kelompok. Belum termasuk dari Forkompimda dan Dinporabudpar. Ada sebuah perahu naga untuk memimpin karnaval. Saat ini total sekitar 27 kelompok yang ikut serta. Untuk balap perahu pasir, informasi yang kami dapat ada 25 tim yang mendaftarkan diri. Pendaftaran nanti ditutup menjelang pelaksanaan lomba balap perahu pasir,” katanya, Jumat (10/8).
Dia mengatakan, Festival Serayu 2018 digelar 11-12 Agustus. Gelaran tersebut dibuka dengan balap perahu pasir, lomba lukis SMP se Kabupaten Banyumas serta lomba foto dan foto selfie yang bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyumas, Sabtu (11/8).
Usai babak penyisihan balapan perahu, 30 pegiat komunitas kreatif menggelar nomads camp di area Dermaga Singgah Bendung Gerak Serayu, Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Banyumas.
Adapun pada hari kedua, Karnaval Perahu Hias dimulai pukul 09.00 dari depo pasir Desa Sokawera, Kecamatan Patikraja dan berakhir di dermaga Bendung Gerak Serayu. Di arena panggung, pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan sendratari, hiburan musik serta pameran kuliner.
“Saat berkemah nanti ada dialog bersama penambang dan pelaku wisata. Di situ kita gali potensi dan tantangan apa yang harus dilalui untuk menggarap wisata Serayu,” ujarnya.
Ketua Panitia Festival Serayu, Imam Basroil menyebutkan, panitia telah membersihkan rute karnaval perahu hias pada gelaran yang didukung oleh PMPS, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO), Dinas Pekerjaan Umum, Sumber Daya Alam dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyumas dan Dinporabudpar Banyumas ini. Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak membuang sampah di Sungai Serayu.
“Tema kali ini “Merajut Tepian Serayu”. Ini mengandung makna pengelolaan sumber daya air akan berhasil dengan keterpaduan lintas sektoral dengan mengembangkan potensi masyarakat di tepi Sungai Serayu,” ujarnya. (NS)