Purwokertokita.com – Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akhirnya meresmikan beroperasinya Bus Rapid Trans (BRT) Trans Jateng Purwokerto-Purbalingga, di Terminal Bus Bulupitu Purwokerto, Senin (13/8). Setelah diluncurkan, masyarakat dapat menikmati transportasi massal itu secara gratis sampai 15 Agustus.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Satriyo Hidayat mengatakan BRT Trans Jateng koridor Purwokerto – Purbalingga memiliki 47 unit halte dengan rincian, 14 unit ke arah Purbalingga dan 23 ke arah Purwokerto. Bulan ini, bus yang dioperasikan sebanyak 8 unit.
“September nanti ada 14 armada yang akan beroperasi,” katanya.
Dia menjelaskan, jadwal operasional BRT mulai pukul 05.30-19.00, dengan tarif Rp 4.000 untuk masyarakat umum dan Rp 2.000 untuk pelajar, pekerja dan veteran. Setiap halte, bus akan berhenti sekitar 30 detik saja. Jarak antarbus 10-15 menit pada waktu normal dan 15-20 menit pada jam-jam sepi.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, Bus Trans Jateng tersebut merupakan proyek kedua setelah BRT Kedungsepur rute Stasiun Tawang-Terminal Bawen yang diresmikan pada 7 Juli 2018 lalu. Dia meminta pada pengelola BRT memastikan standar kualitas kenyamanan penumpang.
“Pastikan tepat waktu, jaga kebersihannya dan kita punya integritas. Nanti enam bulan kita evaluasi,” tegasnya.
Pj Bupati Banyumas, Budi Wibowo mengatakan, ketinggian halte BRT Trans Jateng khususnya yang berada di kota Purwokerto, perlu dievaluasi. Sebab, lantai halte masih terlalu tinggi dibanding lantai bus.
“Untuk evaluasi, ini haltenya ketinggiannya masih lebih tinggi dari bus. Jadi, mungkin perlu disamakan nanti,” kata dia.
Menurutnya, hal itu terjadi karena saat pengukuran, tinggi halte tidak diukur bersamaan trotoar. Oleh karena itu setelah terpasang, posisi halte lebih tinggi dari bus. Tentunya penumpang harus melangkah lebih hati-hati saat keluar masuk pintu bus. (NS)