Purwokertokita.com – Puluhan pelajar SD Negeri 2 Ketenger bersama komunitas pecinta alam Mapala Grafis Unwiku menggelar peringatan Hari Air Sedunia dengan event bertajuk Panggung Boneka “Air Bersih, Indonesiaku Sehat”, di objek wisata Small World, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Banyumas, Kamis (22/3). Para siswa tersebut memainkan boneka tangan dengan beragam tokoh hewan.
Dikisahkan macan, bebek, kodok, beruang madu dan monyet berjalan-jalan di sebuah hutan. Di jalan, mereka melihat ikan-ikan mengambang di sungai.
Lima sekawan itu mencari penyebab matinya ikan-ikan tersebut. Ternyata, beruang grizli dan anjing yang sedang menyebar racun untuk menangkap ikan.
Mereka pun diingatkan untuk tidak meracuni sungai untuk mencari ikan. Sebab, selain membuat ikan kecil mati, air yang beracun tidak dapat diminum oleh hewan lainnya.
Usai mendongeng, Rey Sutanto (10) mengaku hanya berlatih sebanyak dua kali untuk mempersiapkan pentas ini. Meski demikian, dia terinspirasi untuk menjaga kebersihan sungai di sekitar rumahnya.
“Di sekitar rumah ada sungai. Kadang kotor, kadang bersih. Ya, saya jadi ingin ikut menjaga kebersihan lingkungan sekitar,” ujarnya.
Pegiat Mapala Grafis Unwiku, Tri Agus Triyono mengatakan, pementasan sederhana ini bertujuan untuk menginspirasi anak-anak untuk menjaga lingkungan sekitarnya. Mereka tentu akan terus mengingat pernah memainkan dongeng tentang air ini.
“Momentum Peringatan Hari Air Sedunia ini kami manfaatkan dengan menularkan rasa kepekaan terhadap lingkungan kepada anak-anak. Karena, kelak, mereka juga yang akan mewarisi air dan sumber daya alam lainnya,”
katanya.
Menurut Tri, wilayah Baturraden memiliki ribuan sumber mata air. Apabila tidak dilestarikan dan dilindungi, kerusakan alam akan menjadi ancaman nyata bagi anak-anak tersebut. Oleh karena itu, sambung dia, dibutuhkan edukasi tentang nilai-nilai konservasi kepada pelajar sejak dini. (NS)