Purwokertokita.com – Menjadi petani sukses mungkin menjadi impian banyak orang, namun impian ini sering kali hanya menjadi mimpi kosong yang tidak pernah terwujud. Pilihan untuk menggantungkan hidup pada sebuah pekerjaan dengan gaji yang pasti, adalah alasan yang membuat sebagian masyarakat tidak mau memilih hidup sebagai petani.
Tapi bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga pernah memiliki impian menjadi petani? Jika saat ini Anda memiliki minat menjadi petani, berikut ini tips menjadi petani pemula yang bisa anda coba.
Tips ini adalah hasil wawancara Purwokertokita.com dengan Tete Umron Halawa, praktisi pertanian organik yang sejak tahun 2006 mengelola kebun jambu biji organik di Desa Ketenger, Baturraden, Banyumas. Menurut Tete, panggilan akrabnya, ada lima hal yang harus dipahami oleh seseorang yang ingin memulai menjadi petani.
Pertama, seseorang yang akan menjadi petani harus mempersiapkan mentalnya. “Yang utama adalah mental. Harus bersabar, karena yang namanya orang tani itu bukan satu bulan dua bulan panen. Ada proses yang membutuhkan waktu untuk sampai pada menikmati hasilnya,” ungkap Tete
Kedua, seorang petani harus memiliki nilai spekulasi. “Harus bisa spekulasi musim dan spekulasi pasar. Karena musim dan pasar sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha tani yang dikerjakan,” tambahnya.
Ketiga, tekun untuk memahami tentang tanaman. “Seorang petani harus tekun memahami tentang tanaman yang hendak dia tanam, ibarat mau menanam weloh (labu siam) ya harus paham tentang tanaman weloh. Jadi bukan sekadar belajar tentang tanaman, tapi harus bisa memahami sepenuhnya,” ujar Tete.
Keempat, menurut Tete, seorang petani dari awal harus sudah bisa menentukan standar kuantitas dan kualitas produknya. Dengan begitu petani akan disiplin dalam mengelola produk yang dia hasilkan. Disiplin pada kuantitas dan kualitas produk tani, akan sangat berpengaruh pada keberlanjutan usaha tani yang dikerjakan.
Kelima, jika ingin menjadi petani, maka harus menguasai hulu sampai hilir tentang usaha tani yang telah dipilih. “Mulai dari produksi sampai pasar. Mulai dari pengolahan tanah, pemakaian pupuk, teknik perawatan dan panen, serta harus bisa memahami dinamika pasar,” katanya.
Tete juga menambahkan, jika ingin bisa menguasai pasar dengan produk tani yang dihasilkan, maka seorang petani harus bisa membuat produknya menjadi pilihan gaya hidup masyarakat.
“Belanja produk tani saat ini sudah menjadi gaya hidup, jika bisa memasukan produk tani kita menjadi pilihan gaya hidup masyarakat, maka kita akan bisa dengan mudah memasarkan produk kita,” pungkasnya.