Purwokertokita.com – Tak seperti dulu sewaktu saya masih remaja, Kota Purwokerto kini mudah sekali ditemukan genangan air saat hujan turun. Pembangunan permukiman yang masif membuat ruang terbuka hijau semakin sempit. Bahkan persawahan kini juga mulai menghilang tergantikan perumahan yang semakin menjamur.
Tapi kali ini saya tidak akan membicarakan soal banjir di Purwokerto. Bukan pula soal luas lahan pertanian yang oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas disebut luasnya 32 ribu hektare, sejak delapan tahun lalu saat saya pertama kali menjadi wartawan hingga hari ini saat saya menjadi pemilik media. Halah…gayamu loh.
Oke, karena judulnya sudah terlanjur ditulis soal tips merawat kendaraan saat musim penghujan, maka sayapun akan menulis soal tips itu. Tulisan ini saya sarikan dari Majalah Pitstop yang kini sudah tutup, tapi kata pemiliknya suatu saat akan terbit kembali. Amiiinnn. Berikut rangkuman tulisan pewarta Alimudin dan Fajar Pamungkas yang kini sudah pulang kampung, ya karena Majalah Pitstop kukudan. Berikut ini tipsnya:
1. Perhatikan kondisi ban
Seringkali kita lupa memperhatikan tekanan angin pada ban. Meskipun tekanan hidupmu besar, apalagi ditinggal pacar mutasi, tapi jangan pernah sekalipun mengecek kondisi tekanan angin. Tekanan angin ini penting untuk menjaga stabilitas motor saat jalanan basah. Kalau ban sudah tipis, jangan tunggu waktu lagi, cepetan diganti.
2. Lihat kondisi kampas rem
Air akan membuat daya cengkram kampas rem bakal berkurang karena basah. Kampas yang tipis sama sekali tak berguna untuk pengereman dalam kondisi jalan yang basah. Jangan lupa bersihkan rem setelah terkena air hujan. Bersihkan pula ingatanmu akan mantan agar bisa fokus dalam membawa sepeda motor di jalanan. Biar ngga kecelakaan gitu…
3. Cek oli mesin
Cek selalu kondisi oli setelah bepergian karena air bisa saja masuk di sela-sela lubang. Lihat kondisi oli, jika ada warna bintik putih susu oli terkontaminasi air. Segera ganti dengan yang baru agar kondisi mesin tetap terjaga. Jaga juga perasaanmu agar tidak tergoda dengan yang lain.
4. Perhatikan kondisi busi
Pastikan busi tertutup dengan benar oleh kepala busi. Kepala busi berfungsi sebagai pencegah masuknya air kala hujan atau saat jalan terendam banjir. Pokoknya lindungi busi dan pikiranmu, agar tetap istiqomah menyambut masa depan yang kadang terlihat rumit ini.
Nah, kalau menurut pakar kendaraan bermotor dari Liman Jaya Motor Purwokerto, Arliman, yang perlu diperhatikan saat musim hujan adalah sistem pembakaran dan pengapian. “Intinya cumakarburator dan busi, termasuk kabel soket dan kabel-kabel pengapian harus rapat,” kata Arliman yang jago urusan mesin motor, yaiyalah wong dia yang punya bengkel.
Jadi begini, saya punya teman wartawan namanya Cinot, motornya sering mogok. Motornya memang unik. Pernah suatu ketika, teman saya hampir terkena tebeng (aduh Bahasa Indonesianya apa ya?) yang terbang,copot, lepas. Kebayang kan bagaimana rupa motornya kalau bagian-bagiannya bisa lepas terbang begitu saja. Tapi manusia ini canggih, bisa ngebut meski motornya ngga ada remnya. Hebat kan?
Balik lagi ke Arliman, selain karburator dan busi, filter udara juga harus dijaga agar tidak bocor terkena air. Jika jalur pernafasan mampet, karburator bakal mengembun.
Andri Susanto dari Bengkel Warid Motor menambahkan, sebaiknya pengendara motor mempertahankan standar pabrikan. “Kebanyakan sekarang diprotoli, seperti tebeng yang fungsinya untuk menghindari cipratan air,” ujarnya.
Oke deh, itu dulu tips menjaga motor tetap enak dipakai saat musim penghujan. Jangan lupa, tetap pakai helm. Bukan soal ini lagi ramai-ramainya tilangan polisi, tapi helm akan sangat berguna saat berkendara di waktu hujan. Ingatlah selalu wajah Dian Sastro saat berkendara di waktu hujan. Kalau tidak pakai helm…niscaya dia akan bilang, kamu jahad. Garing deh.
5. Periksa rantai
Maaf, tadinya udah mau publish tulisan ini, tapi ternyata ada satu tips lagi yang tertinggal. Tips terakhir adalah jangan lupa untuk melumasi rantai. Rantai yang terkena hujan akan mudah kering dan aus. Secara tidak langsung, air hujan bisa mengikis pelumas rantai dan bisa menyebabkan rantai kering. Cek juga kekencangan rantai.
Wis…kuwe tok. Tamat. Bye…