Inilah Rahasia Durian Banyumas Berdaging Tebal dan Berbuah Cepat

Lingkungan, Rehat744 Dilihat
Durian Alasmalang dikenal memiliki rasa yang very very nylekamin. (Foto: Ridlo S Balasie/purwokertokita.com).
Durian Alasmalang dikenal memiliki rasa yang very very nylekamin. (Foto: Ridlo S Balasie/purwokertokita.com).

Purwokertokita.com – Desa Alasmalang Kecamatan Kemranjen dikenal sebagai salah satu daerah penghasil durian terbaik di Kabupaten Banyumas. Mulai durian lokal hingga jenis unggul memiliki rasa amat nylekamin.

Nah, rupanya, para petani di Alasmalang memiliki rahasia supaya durian mereka berdaigng tebal, manis dan beraroma kuat.

“Kami mengembangkan durian sarakapita atau durian berkaki tiga untuk mempercepat masa tumbuh dan mendapat cita rasa terbaik,” kata salah satu petani durian yang ditemui Purwokertokita.com di Alasmalang, Khadik.

baca: Mau Durian Enak dan Tebal di Banyumas? Ini Tempatnya

Dia menjelaskan, sarakapita adalah teknik okulasi dengan menggabungkan tiga atau lebih batang tanaman unggul saat bibit duren masih berusia muda, antara 1,5 bulan hingga tiga bulan.

“Dari tiga batang ini, satu batang utama dipilih saat batang sudah menyatu,” jelas dia.

Khadik mengungkap, dari teknik okulasi ini dihasilkan durian berkaki tiga yang tampak seperti perakaran tanaman bakau. Durian sarakapita diklaim mampu tumbuh lebih cepat dari biasanya. Jika biasanya durian baru berbuah normal pada usia tujuh hingga delapan tahun, durian sarakapita bisa menghasilkan buah terbaik lebih awal, sekitar umur empat tahun.

“Pertumbuhan awal itu lebih bagus. Kalau buah itu tergantung perawatan dan pemupukan. Kalau petani sini lebih banyak yang organik. Kalau organik itu lebih manis jelas, dan pohonnya lebih awet biasanya,” jelasnya.

Bibit durian berkaki tiga atau sarakapita, yang dikembangkan petani Alasmalang, Banyumas, Jawa Tengah (Foto: Ridlo S Balasie / purwokertokita.com)
Bibit durian berkaki tiga atau sarakapita, yang dikembangkan petani Alasmalang, Banyumas, Jawa Tengah (Foto: Ridlo S Balasie / purwokertokita.com)

Khadik menjelaskan semua jenis bibit durian bisa ditanam dengan teknik sarakapita. Di Alasmalang, terdapat puluhan jenis durian jenis unggul yang dikembangkan dengan teknik ini. Antara lain, cani, montong, bawor, petruk, dan sejumlah varian durian lokal.

“Sebenarnya durian Bawor biasa, cuma dibawahnya ditambahi kaki-kaki, jadi kakinya lebih banyak. Kakinya minimal tiga, ada juga yang tujuh, sebelas, ada yang limabelas, tergantung variasi,” ujarnya lagi.

Dia menambahkan, selain pengembangan teknik okulasi sarakapita, petani Alasmalang juga membudidayakan durian dengan cara ramah lingkungan.

Kata dia, pupuk organik bakal menghasilkan rasa yang lebih manis, legit dan beraroma kuat. Budidaya organik juga mengurangi potensi ambrolnya buah muda. Selain itu, masa produksi pohon bisa diperpanjang sehingga bisa mencapai umur 30 hingga 50 tahun.

“Buahnya juga tidak gampang ambrol,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan