Tampah dan Kusan Bisa Jadi Pohon Natal Loh…

Lingkungan, Ragam781 Dilihat
Pohon Natal terbuat dari tampah dan kusan berada di bagian dalam Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto untuk perayaan natal. (Uwin Chandra/Purwokertokita.com)
Pohon Natal terbuat dari tampah dan kusan berada di bagian dalam Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto untuk perayaan natal.
(Uwin Chandra/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Hari Natal tinggal beberapa hari lagi, bagi kaum kristiani perayaan suka cita lahirnya Yesus Kristus menjadi momen relijius yang tak bisa dipisahkan di muka bumi. Berbagai sambutan perayaan pun dilakukan dengan meriah menyambut datangnya juru selamat ini.

Bagi umat kristiani di Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto, penyambutan hari besar tersebut dilakukan dengan membuat pohon natal dari tampah dan kusan. Ya, dua benda yang lazim digunakan untuk membuat nasi tumpeng ini menjadi dekorasi yang berbeda dari umumnya dalam membuat pohon natal di gereja tersebut.

Koordinator dekorasi dalam perayaan Natal di Gereja Katedral Kristus Raja Purwokerto, Christian mengemukakan penggunaan tampah dan kusan tersebut mengandung makna yang dalam sesuai dengan tradisi budaya Jawa. Penggunaan tampah dan kusan yang dalam masyarakat Jawa digunakan sebagai pembuatan tumpeng menjadi menarik.

“Tumpeng dimaknai sebagai wujud ucapan selamat atas suatu peristiwa. Nah, tampah sendiri digunakan menampi beras yang membersihkan beras dari kotoran sebelum dicuci dan masak. Dari dasar filosofi sederhana ini, tampah dipilih menjadi bahan utama untuk pembuatan pohon natal,” jelasnya kepada wartawan, Selasa (22/12).

Ia mengemukakan, pohon natal tersebut merupakan wujud persembahan umat paroki Katedral Kristus Raja atas kelahiran Yesus di dunia yang membawa pembebasan atas dosa. “Seperti filosofi beras yang ditampi, lewat kelahiran-Nya kita menjadi bersih kembali dan terlepas dari dosa,” ujar dia.

Lebih lanjut, ia mengemukakan untuk pembuatan pohon natal dari tampah menghabiskan waktu hingga dua minggu. Selain pembuatan, proses merangkai pohon natal juga direncanakan selesai dalam waktu lima hari sejak Senin (21/12).

Sedikitnya, dalam pembuatan pohon natal ini memerlukan sedikitnya 120 tampah dan 20 kusan, serta tambahan 20 kusan bergambar orang suci bagi umat katolik, atau santo. Tampah bergambar santo disisispkan dalam rangkaian tampah dan kusan yang membentuk pohon natal.

“Setidaknya, kami melibatkan seluruh umat dari lingkungan yang ada di Gereja Katedral Kristus Raja yang berjumlah 20 lingkungan. Mereka dilibatkan dalam penghiasan dan pewarnaan tampah serta kusan,” tambahnya.

Selain pohon natal, dekorasi lain yang dibuat untuk kelengkapan dekorasi gereja pada perayaan natal nanti adalah gua natal. Gua natal itu akan bersanding dengan pohon natal raksasa yang berdiri megah di altar gereja. Kreativitas serupa sebelumnya juga dilakukan umat Gereja Katedral Kristus Raja pada perayaan natal tahun lalu. Umat membuat pohon natal dari plastik bekas koran dan majalah.

Tinggalkan Balasan