Ini Loh Varietas Kopi Arabika Unggulan di Indonesia

Ragam285 Dilihat
gambar ilustrasi pixabay.com

Purwokertokita.com – Budidaya tanaman kopi arabika saat ini menjadi peluang yang cukup menjanjikan di Indonesia. Permintaan pasar dan perbedaan karakteristik kopi yang dihasilkan, menjadikan petani berlomba-lomba menanam varietas tanaman kopi arabika unggulan.

Ciri khas daerah, menjadi hal yang umum ditanyakan oleh para penikmat kopi. Namun, kualitas dan karakteristik biji kopi sebenarnya tidak hanya dipengaruhi oleh asal daerah saja. Kualitas biji kopi juga dipengaruhi oleh varietas tanaman kopi yang dibudidayakan.

Dari sekian banyak varietas tanaman kopi arabika di Indonesia, Kementerian Pertanian melalui Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia mengeluarkan beberapa varietas tanaman kopi unggulan yang bisa ditanam oleh petani di Indonesia.

Kopi Arabika Andungsari-1

Tipe pertumbuhan kate (dwarf), daun oval bergelombang, lentur dan lebar. Buah masak kurang serempak, biji lonjong, nisbah biji buah 14,9 persen, berbunga pertama umur 15-24 bulan. produktivitas 35 kuintal/ha pada populasi 3.300 ph/ha, pada ketinggian > 1.000 m dpl. Agak tahan penyakit karat daun, pada ketinggian < 900 m dpl rentan, cita rasa baik.

Kopi Arabika S795

Tipe pertumbuhan tinggi agak melebar, daun rimbun sehingga batang pokok tidak tampak dari luar. Buah seragam, biji berukuran besar tetapi tidak seragam, nisbah biji buah 15,7 persen, berbunga pertama umur 15-24 bulan. Produktivitas 10-15 kuintal/ha pada populasi 1.600 – 2.000 pohon, pada ketinggian > 1.000 m dpl. Agak tahan penyakit karat daun, citarasa cukup baik.

Kopi Arabika USDA 762

Tipe pertumbuhan tinggi agak melebar, buah agak memanjang dengan ujung meruncing berjenggot, biji membulat seragam, nisbah biji buah 16,6 persen. Berbunga pertama umur 32-34 bulan. Produktivitas 8-12 kuintal/ha pada populasi 1.600 – 2.000 pohon, agak tahan terhadap penyakit karat daun, citas rasa cukup baik.

Kopi Arabika Sigarar Utang

Produktivitas rata-rata 1500 kg/ha, untuk populasi 1600 pohon/ha. Pembuahan terus-menerus mengikuti pola sebaran hujan dengan biji berukuran besar. Agak rentan terhadap serangan hama bubuk buah. Agak rentan serangan nematoda Radopholus similis dan agak tahan tahan terhadap penyakit karat daun. Citarasa baik. Saran penanaman > 1000 m dpl, tipe iklim A – C dengan sebaran hujan merata sepanjang tahun.

Tinggalkan Balasan