Banyumas Bakal Punya Taman Sastra Ahmad Tohari

Ragam196 Dilihat
Budayawan Banyumas, Ahmad Tohari saat menghadiri acara Gebyar Eduwisata di Agro Karang Penginyongan. (NS/Purwokertokita.com)

Purwokertokita.com – Kabupaten Banyumas bakal memiliki taman pengembangan literasi sastra. Tempat bernama Taman Sastra Ahmad Tohari ini dibangun di Agro Karang Penginyongan, Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok.

Ketua Panitia Gebyar Eduwisata Karang Penginyongan, Hadi Supeno mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan Taman Sastra Ahmad Tohari ini digelar bersamaan dengan peluncuran buku “70 Tahun Ahmad Tohari : Sastra Itu Sederhana”, 30 Juni mendatang. Rencananya pusat dokumentasi sekaligus ruang edukasi, diskusi, dan apresiasi sastra untuk wilayah Banyumas Raya ini selesai dalam waktu satu tahun.

“Ini sekaligus menjadi kado ulang tahun dan penghargaan kepada Ahmad Tohari sebagai sastrawan dan budayawan nasional asal Banyumas. Taman Sastra ini akan menjadi sarana pemberdayaan masyarakat melalui sastra,” kata mantan Wakil Bupati Banjarnegara yang juga bekas guru dan wartawan ini, di Agro Karang Penginyongan, Minggu (24/6).

Dia mengaku, gagasan pengembangan literasi sastra untuk seluruh lapisan masyarakat Banyumas ini merupakan keinginan pemilik Agro Karang Penginyongan, Cilongok, Liem Kuswintoro. Sementara nama Ahmad Tohari didapuk sebagai bentuk apresiasi kepada sastrawan Banyumas yang moncer dengan novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk yang diterjemahkan dalam berbagai bahasa.

Desain bangunan Taman Sastra Ahmad Tohari yang direncanakan terdiri dari tiga bagian, yaitu inti, pendukung, dan pengembangan. Gedung permanen seluas 100 meter persegi bakal difungsikan sebagai ruang lobi, pengendalian perpustakaan digital, perpustakaan manual, ruang museum, dan ruang pameran.

Selain itu masih ada mushala, tempat diskusi dan tempat merawat permainan tradisional. Di kanan kirinya juga dibangun gerai usaha mikro kecil menengah.

Pemilik Agrowisata Karang Penginyongan pengusaha Grup Grafika, Liem Kuswintoro, berharap taman sastra ini akan menjadi pengembangan dan pengalaman nilai karakter budaya penginyongan yang sejalan dengan Pancasila. “Saya berterima kasih Ahmad Tohari sudi menjadi namanya untuk Taman Sastra di lingkungan wisata ini,” ujarnya.

Sastrawan Ahmad Tohari berharap dengan hadirnya Taman Sastra nanti, tingkat literasi masyarakat yang rendah dapat didongkrak lebih tinggi. Selain itu, karya dari pelaku sastra di Banyumas Raya dapat didokumentasikan dengan baik.

“Tingkat literasi kita jauh di bawah Vietnam, apalagi Singapura. Makanya ini menjadi keprihatinan sendiri,” jelasnya.

Adapun peluncuran buku “70 Tahun Ahmad Tohari : Sastra Itu Sederhana”, 30 Juni mendatang akan diadakan diskusi sastra yang dihadiri oleh Ketua Perhimpunan Sarjana Sastra Indonesia Profesor Doktor Teguh Supriyanto, Sastrawan Indonesia NH Dini, budayawan yang juga peneliti LIPI, Mohamad Sobary. (NS)

Tinggalkan Balasan