Purwokertokita.com – Angkutan kereta api (KA) untuk motor gratis (motis) yang dilayani PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menekan kepadatan pemudik menggunakan sepeda motor dan mengurangi angka kecelakaan selama musim arus mudik dan balik, disambut antusias.
Kepala PT KAI Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto, Safrudiansyah mengemukakan layanan KA motis merupakan hajat besar pemerintah yang penyelenggaraannya dilakukan PT KAI. Hingga saat ini, katanya, antusiasme cukup tinggi dari respon warga.
“Tidak hanya KA motis dari arah barat (Jakarta), tetapi juga dari Purwokerto juga cukup diminati,” katanya saat ditemui di Stasiun Purwokerto.
Dari data yang ada, pada Sabtu (2/7), tercatat sekitar 3.575 kendaraan motor yang melintas di jalur Daop 5 Purwokerto. “Sedangkan secara keseluruhan pendaftar yang menggunakan layanan motis sudah mencapai 12 ribu lebih. Targetnya tahun ini sebenarnya sekitar 15 ribu pengguna motis,” ujarnya.
Meski begitu, ia mengemukakan jumlah ini masih akan terus bertambah karena sampai saat ini PT KAI masih terus membuka pendaftaran tanpa dipungut bayaran. “Syaratnya cukup mudah, fotokopi KTP, STNK dan juga tiket pemberangkatan,” jelasnya.
Dari pantauan Daop 5 Purwokerto, sejak diberangkatkannya KA motis dari Stasiun Jakartagudang, tercataat 1.017 kendaraan diturunkan di wilayah Daop 5 Purwokerto.
“Dari data sementara, yang paling banyak pada Jumat malam (1/7) yang jumlahny mencapai 360 motor. Kalau malam sebelumnya, (Kamis, 30/6), 331 motor,” ucapnya.
Manajer komersial PT KAI Daop 5 Purwokerto, Kristina menambahkan, motor yang menggunakan layanan motis sebelum diberangkatkan dikemas agar tidak rusak sampai tujuan. “Semuanya dipacking terlebih dahulu, baru kemudian diangkut menggunakan kereta api,” jelasnya.
Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Ixfan Hendriwintoko mengatakan kapasitas angkut KA motis saat ini mencapai tujuh gerbong dengan total angkut 406 motor.
Warga yang menggunakan layanan motis, Ilman March Rafidhan mengatakan cukup terbantu dengan layanan yang diselenggarakan pemerintah. “Layanan ini sangat membantu apalagi gratis,” katanya.
Diakuinya, jika menggunakan jasa pengiriman untuk motor bisa mengeluarkan biaya hingga Rp 600 ribu. “Makanya sangat terbantu sekali dengan program ini dan syaratnya juga mudah. Rencana hari ini akan langsung pulang naik kereta ke Jakarta,” ucapnya.